Proses Hipertensi dan Diabetes Dapat Rusak Ginjal

Ilustrasi ginjal.
Sumber :
  • wikybrew

VIVA – Penderita penyakit ginjal kronis terus mengalami peningkatan yang tinggi setiap tahun. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riseksdas) tahun 2018 menunjukkan presentasi penyakit ini mencapai 3,8 persen atau nak 1,8 persen dari tahun 2013.

Segar dan Wangi, Inilah Khasiat Daun Mint untuk Penderita Diabetes

Ada beberapa faktor risiko penyakit ginjal kronis, di antaranya diabetes, hipertensi, obesitas, glomerulonefritis, penyakit autoimun, dan merokok. Namun, dari data yang masih terbatas pada IRR tahun 2017 menunjukkan penyebab terbanyak gagal ginjal di Indonesia adalah hipertensi dan diabetes.

Hal tentu perlu diwaspadai karena data Riskesdas 2018 menunjukkan hipertensi, diabetes, dan obesitas meningkat tajam dari 15 persen menjadi 21 persen dari tahun 2013.

5 Penyakit yang Sering Mengintai Usai Lebaran, Jangan Terlena Makan Opor dan Kue Kering!

Menurut Ketua Umum Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernfri) dr. Aida Lydia, PhD, SpPD-KGH, banyak pasien hipertensi tidak minum obat dengan disiplin karena merasa tidak ada keluhan. Atau, mereka merasa cukup minum obat tradisional dan tidak datang rutin ke dokter dengan berbagai alasan, padahal hipertensi atau diabetes yang dibiarkan tanpa terkontrol dapat merusak atau menyebabkan gangguan ginjal. Bagaimana keduanya merusak ginjal?

"Karena hipertensi dan diabetes mengganggu pembuluh darah. Di dalam ginjal itu, pembuluh darah semua, sehingga terjadi kerusakan filtrasi dan lama-lama mengganggu fungsi ginjal," ujar Aida saat ditemui VIVA, belum lama ini.

Bukan Jam 7, Ini Waktu yang Tepat untuk Makan Malam

Pasien gagal ginjal perlu menjalani terapi pengganti ginjal. Ada tiga pilihan terapi, hemodialisis atau cuci darah, peritoneal dialisis, dan transplantasi. Di Indonesia, hemodialisis dilakukan 98 persen pasien, sedangkan peritoneal hanya dua persen, dan transplantasi lebih sedikit lagi karena kendala donor.(rna)

Ilustrasi diabetes.

Kolesterol Hingga Diabetes Bermunculan Usai Lebaran? Dokter Ungkap Penyebab dan Cara Atasinya

Beberapa penyakit yang timbul atau kambuh selepas Lebaran biasanya adalah diabetes, kolesterol, gangguan pencernaan, hipertensi, asam urat, hingga masalah lambung.

img_title
VIVA.co.id
17 April 2024