Indonesia Kumpulkan Pemuda Berbagai Negara Bahas Pembangunan Kesehatan

Ilustrasi pemuda
Sumber :
  • Pixabay/Sasin Tipchai

VIVA – Indonesia pada tahun 2028-2031 diperkirakan akan mengalami puncak bonus demografi, di mana rasio usia produktif lebih banyak dari usia nonproduktif. Karena itu, peran pemuda sangat penting untuk pembangunan Indonesia di masa datang.

Selebgram Meli Joker Bunuh Diri, Pemuda Indonesia Disebut Rentan Alami Gangguan Mental

Dengan latar belakang di atas, Kementerian Kesehatan RI menggandeng Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO untuk menggelar South East Region (SEAR) Youth Town Hall dan National Youth Town Hall pada 20 dan 21 Maret 2019. Acara pertama akan mengundang sekitar 250 pemuda dari negara-negara anggota SEAR, seperti Thailand, Myanmar, Bangladesh, Timor Leste, Maladewa, dan Bhutan.

Sedangkan National Youth Town Hall akan dihadiri oleh sekitar 1200 pemuda dari 34 provinsi di Indonesia. Harapannya, para peserta Youth Town Hall ini bisa menjadi agent of change di provinsi mereka masing-masing.

Inspiratif! Sejak Usia 15 Tahun Gabung UNICEF, Pemuda Ini Beri Les Gratis ke 10 Ribu Anak Pelosok

"Pemuda memiliki peran yang sangat penting karena itu perlu kita engage dalam pembangunan nasional. Jika tidak dikelola akan memberikan impact yang negatif," ujar Kepala Biro Kerja Sama Luar Negeri Kemenkes Acep Somantri, SIP, MBA saat temu media di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, Senin 18 Maret 2019.

Tujuan dari diadakannya pertemuan regional para pemuda ini adalah untuk membentuk sebuah platform agar pemuda bisa berinteraksi dan memberikan kontribusi dalam pembangunan kesehatan nasional maupun di SEAR.

Top Trending: Sosok di Balik Gambar Khong Guan Hingga Seorang Wanita Terancam Denda Puluhan Miliar!

Dalam pertemuan ini akan dilakukan dialog efektif yang melibatkan pemuda yang bertujuan untuk memahami kebutuhan kesehatan dalam perspektif pemuda. Selain itu, agar dipahami juga harapan dan masukan dari para pemuda.

"Pascapertemuan mereka bisa memberikan kontribusi yang konstruktif melalui inovasi-inovasi yang manfaat untuk pembangunan kesehatan dan nasional," imbuh Acep.

Di akhir pertemuan, akan dibuat sebuah deklarasi mengenai bagaimana pemuda dapat memberikan kontribusi, pemikiran, dan inovasi bagi pembangunan kesehatan maupun bangsa. Sementara itu, Youth Town Hall sebelumnya sudah pernah diselenggarakan di Kairo, Mesir, yang melibatkan sekitar 150 pemuda di kawasan tersebut.

Senior Advisor On Gender and Youth To Director General WHO Diah Saminarsih mengatakan, dalam pertemuan di Kairo, masalah kesehatan yang banyak dikemukakan adalah gender seperti masalah reproduksi. Masalah itu muncul karena sebagian besar dari remaja hidup di wilayah konflik. (ldp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya