Sering Tak Jelas Dengar Suara Orang Termasuk Tuli

Ilustrasi telinga wanita
Sumber :
  • Pixabay/Giulia Marotta

VIVA – Jika Anda sering tidak mendengar dengan jelas apa yang dikatakan orang lain, bisa jadi Anda menderita tuli. Gangguan pendengaran ini memang terbagi ke dalam beberapa kriteria, mulai dari ringan hingga sangat berat.

Benarkah Agen Khusus Rusia Potong Telinga Tersangka Teroris Moskow & Dipaksa Memakannya?

Menurut Ketua PP Perhati KL dr. Soekirman Soekin, SpTHT(K), kriteria tuli dibedakan dari intensitas bunyi dalam desibel. Jika dalam ukuran 40 desibel (db) di bawah 20 persen tidak mendengar dianggap tuli. Ukuran ini bisa disamakan dengan suara orang berbicara di dalam ruangan. Sementara suara berbisik biasanya berukuran 20-30 db.

"Klasifikasi baru 30-40 db tuli ringan, biasanya dia akan minta ulang baru jelas. Tuli sedang 40-60 db, kalau berat hampir 80 db," kata Soekirman saat temu media di Kemenkes RI, Jakarta, Jumat, 22 Maret 2019.

Mengorek Telinga Bisa Membatalkan Puasa Ramadhan? Begini Kata Buya Yahya

Sedangkan tuli yang paling parah adalah 80-90 db. Inilah tuli yang perlu ditanggulangi. Fungsional sudah terganggu seperti proses belajar, secara sosial dan emosi pun terganggu.

Secara sosial, umumnya pada orang lanjut usia (lansia), tuli membuat mereka menjadi terasing. Misalnya, jika ada keramaian tidak berani ikut serta, dan lebih memilih menyendiri.

Ngeri! Dampak Buruk Begadang bagi Kesehatan, Berisiko Kematian

Sementara pada anak-anak, gangguan pendengaran mulai dari ringan hingga berat bisa diakibatkan oleh kuman rubella. Infeksi ini bisa merusak sel-sel liang telinga, gendang telinga, dan rumah siput. Jika kerusakan terutama terjadi pada sel rambut, bisa menyebabkan tuli total, anak bagai hidup di ruang hampa.

"Kalau dari bayi, cacat bawaan lahir, sangat fatal bagi kehidupan selanjutnya, fungsional tidak bisa, berkomunikasi sulit, belajar terhambat, akhirnya secara emosi dia jadi rendah diri, secara ekonomi dia jadi perlu pembiayaan yang lebih besar," tutur Soekirman.

Kebutuhan untuk alat bantu dengar tidaklah murah. Apalagi jika tuli berat harus menggunakan alat bantu dengar digital yang harganya belasan hingga puluhan juta rupiah.

Selain itu, implan koklea atau rumah siput, biayanya mencapai ratusan juta rupiah. Belum alat yang dipasang di luar juga perlu maintenance seperti baterai yang juga membutuhkan biaya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya