Wanita Ini Gatal dan Sesak Napas Usai Oral Seks

Ilustrasi wanita
Sumber :
  • Pixabay/pexels

VIVA – Melakukan oral seks memang bisa menjadi salah satu cara agar hubungan seks tidak monoton. Tapi mulai kini sebaiknya hati-hati saat melakukan hal tersebut. 

Tidur dengan AC Menyala? Hati-hati 6 Masalah Kesehatan Ini Mengintai

Seorang wanita dari Alicante, Spanyol baru-baru ini menderita reaksi alergi terhadap penicilin yang mengancam yang mengancam jiwanya. Ini terjadi setelah berhubungan seks dengan pasangannya, yang sedang mengonsumsi obat.

Seperti dilansir Health24, wanita 31 tahun yang tidak diketahui namanya itu langsung muntah setelah melakukan seks oral pada pasangannya. Dia berjuang untuk bernapas sambil mengalami gatal-gatal.

5 Alasan Mengapa Bulu Kucing Peliharaanmu Rontok

Ketika dia pergi ke rumah sakit, dokter menyadari bahwa dia mengalami reaksi alergi yang mengancam jiwa yang dikenal sebagai shok anafilaksis. Menurut Akademi Alergi Asma & Imunologi Amerika, anafilaksis bisa berakibat fatal jika tidak diobati.

Wanita Spanyol itu memberi tahu para dokter bahwa dia alergi terhadap penisilin tetapi dia tidak meminum obat itu. Tapi, ternyata pasangannya yang berusia 32 tahun baru-baru ini menggunakan amoksilin (bentuk lain penisilin), untuk mengobati infeksi telinga.

Dokter Bingung Asal Muasal Benda Asing Mirip Paku di Tubuh Stevie Agnecya, Kena Santet?

Akibatnya, para dokter percaya anafilaksisnya disebabkan oleh 'transfer amoksisilin seminal. Wanita itu tidak pernah memiliki reaksi semacam ini dalam hubungan seksual sebelumnya, jadi dokternya mengesampingkan alergi pada sperma pria. Tetapi alergi sperma bisa saja terjadi. 

Menurut  Internasional Society For Sexual Medicine,  alergi sperma (juga dikenal sebagai hipersensitif plasma seminalis), adalah reaksi alergi yang jarang terjadi terhadap protein yang ditemukan dalam sperma.

Wanita yang memiliki alergi langka ini, sering mengalami kemerahan, pembengkakan, nyeri, gatal, dan sensasi terbakar di vagina (atau mulut, jika Anda melakukan oral). Gejalanya biasanya mulai 10 hingga 30 menit setelah bersentuhan dengan semen. Pada beberapa wanita, anafilaksis dapat terjadi.

Dan itu dapat muncul kapan saja. Kadang-kadang alergi pada sperma satu pasangan, tetapi tidak pada sperma yang lain, atau mungkin terjadi secara tiba-tiba dengan pasangan lama. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya