Saat Kondisi Gizi Asia Pasifik Memburuk, Indonesia Membaik

Ilustrasi anak. (Foto Wafa/VIVA.co.id)
Sumber :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

VIVA – Meski kondisi pangan dan gizi di sejumlah wilayah di Asia Pasifik menurun, hal sebaliknya justru terjadi di Indonesia. Angka prevalensi kelaparan dan jumlah anak kekurangan gizi di Indonesia justru berkurang.

Jurus Ampuh Papua Basmi Stunting, Dokter Hasto Berikan Strategi Jitu

Hal ini terungkap dalam laporan "Tinjauan Regional Asia dan Pasifik tentang Ketahanan Pangan dan Gizi" yang diterbitkan pada Oktober 2018 oleh FAO, UNICEF, WFP dan WHO.

Dalam sambutannya pada Forum Tinjauan Ketahanan Pangan dan Gizi di Indonesia, Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Bappenas Arifin Rudiyanto mengungkapkan bahwa konsumsi makanan per kapita di Indonesia meningkat sekitar 5 persen pada tahun lalu.

Bappenas Bantah Rumor Peleburan KPK dengan Ombudsman

Bahkan konsumsi kalori pada masyarakat berpendapatan rendah meningkat sekitar 8 persen. Dalam kondisi ini, tingkat stunting untuk anak di bawah lima tahun di Indonesia turun 7 persen dibanding kondisi tahun 2013, menjadi 30,8 persen tahun pada 2018.

"Prevalensi kekurangan berat badan pada anak di bawah lima tahun juga turun 2 persen, menjadi 10 persen selama periode yang sama," kata dia saat ditemui di kawasan Wahid Hasyim, Jakarta, Selasa, 2 April 2019.

Kebutuhan Green Job 2030 Diproyeksikan Capai 4,4 Juta, Prakerja Siapkan Pelatihan Green Skills

Namun demikian, perkembangan positif tersebut juga masih menghadapi tantangan, terutama dalam hal gizi, khususnya stunting. Meski menurun, angka itu masih belum signifikan. Hampir satu dari tiga anak di Indonesia masih terhambat pertumbuhannya.

Tetapi, hal tersebut juga masih lebih baik dibandingkan dengan sejumlah wilayah di Asia Pasifik. Seperti diketahui, wilayah Asia dan Pasifik menyumbang lebih dari setengah dari jumlah kekurangan gizi dunia pada tahun 2017 hampir setengah miliar manusia atau 486 juta jiwa.

Sementara jumlah orang yang kelaparan di dunia telah mencapai 821 juta atau satu dari setiap sembilan orang. Akibatnya, prevalensi kelaparan di seluruh dunia telah kembali ke tingkat yang sama dengan satu dekade lalu.

Selain itu, sekitar 79 juta anak di bawah usia lima tahun di Asia dan Pasifik menderita stunting dan 34 juta anak kekurangan berat badan, 12 juta di antaranya menderita kekurangan gizi akut dengan peningkatan risiko kematian secara drastis. (tsy)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya