Tak Bisa Sembarangan, Ini Syarat Pemasangan CRT Jantung

Ilustrasi serangan jantung.
Sumber :
  • Pexels

VIVA – Seiring dengan teknologi yang berkembang, sebuah alat medis dapat meningkatkan harapan hidup pasien gagal jantung. Alat Cardiac Resynchronization Therapy (CRT) merupakan alat berukuran kecil yang dipasang untuk mengembalikan gerak dinding-dinding jantung agar lebih sinkron. CRT merupakan alat yang direkomendasikan pada gagal jantung lanjut (advanced heart failure) simtomatik, yang sudah mendapat terapi farmakologis gagal jantung secara optimal. 

Sempat Kena Serangan Jantung, Putra LeBron James Masuk Draf NBA Musim Ini

CRT dapat membantu sinkronisasi kontraksi otot jantung pada beberapa kasus gagal jantung dengan blok sistem konduksi yang masih menunjukkan gejala setelah terapi obat-obatan optimal. 

CRT telah terbukti dapat meningkatkan curah jantung, memperbaiki kualitas hidup, meningkatkan kapasitas fungsional, dan menurunkan angka kematian pada pasien gagal jantung yang mendapat terapi obat-obatan. Hal ini mungkin terjadi karena kontraksi dan fungsi pompa ventrikel menjadi efisien. 

Sebelum Meninggal, Donny Kesuma Ngaku Tekuni Pekerjaan di Dunia Malam Selama 20 Tahun

Sementara pada alat terbarunya, CRT dengan teknologi MultiPoint Pacing, dapat memberikan manfaat potensial bagi pasien yang sebelumnya tidak bisa merespon terhadap alat CRT lama. Keamanan dan keberhasilan MultiPoint Pacing bahkan telah diakui oleh FDA dengan tingkat keamanan mencapai 93,2 persen. 

Namun tidak semua penderita gagal jantung bisa menggunakan alat ini. Ada beberapa hal yang perlu diketahui agar memenuhi syarat penggunaan alat ini. Seperti disampaikan Prof.Dr.dr. Yoga Yuniadi,SpJP(K) ahli jantung dan pembuluh darah RS Columbia Asia dalam acara Multipoint Pacing Cardiac Resynchronization Therapy pacemaker, Harapan baru bagi pasien gagal jantung.

Duka Mendalam Baim Wong dan Armand Maulana atas Kepergian Donny Kesuma

"Pasien gagal jantung di mana fraksi ejeksi  kurang dari 35 persen, kalau di atas 35 persen belum dianjurkan. Normal fraksi ejeksi 55 persen. Ada bukti gerakan jantung yang tidak sinkron, ada ketidakseimbangan bilik kiri dan kanan atau dinding tengah dan luar," ujarnya di RS Columbia Asia, Jakarta Timur, Selasa 2 April 2019. 

Lebih lanjut Guru Besar FKUI ini juga mengatakan, bahwa kriteria-kriteria tersebut perlu dipenuhi agar CRT bisa mensinkronkannya dengan efektif. 

"Kalau gerakan jantung sinkron, walau gagal jantung, CRT tidak ada gunanya. CRT tidak secara langsung memperbaiki fungsi jantung, tidak menambah daya pompa, tapi membuat sinkron hingga lebih efektif, efisien, sehingga jantung bekerja dengan lebih baik." (mus) 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya