Terapi Garam Laut Bisa Atasi Prosiaris dan Dermatitis Ringan

Garam Laut
Sumber :
  • Pixabay/pexels

VIVA – Garam merupakan salah satu komponen yang penting bagi tubuh. Selain untuk menyeimbangkan kadar elektrolit, garam juga digunakan sebagai salah satu cara alami mengatasi beberapa masalah pada kulit.

Harus Dicegah Sejak Dini, Inilah Masalah Kulit yang Rentan Dialami oleh Wanita Hamil

Penggunaan garam sebagai metode terapi kecantikan, hal itu terlihat dari banyaknya perawatan kecantikan yang menyuguhkan terapi garam untuk meremajakan kulit secara alami. 

Untuk perawatan kecantikan, garam sering digunakan untuk scrubbing kulit. Namun alih-alih bermanfaat bagi kecantikan namun garam yang digunakan bukanlah garam dapur, melainkan garam laut, terutama yang berasal dari laut mati.

Olla Ramlan Tegaskan Unggahan Minta Tolong di Instagram Berasal dari Hati Terdalam

Spesialis Kulit dr. Grace Waworuntu SpKK dari ZAP Premiere mengatakan bahwa garam laut, terutama yang berasal dari laut mati memiliki kandungan mineral yang sangat tinggi seperti magnesium, sodium dan kalsium.

"Berbeda sekali ya dengan garam dapur, garam dapur memiliki kadar mineral yang rendah yang sudah dimodifikasi, namun mengandung sodium klorida yang tinggi dan biasa digunakan untuk perasa makanan. Sehingga garam dapur tidak  direkomendasikan untuk merawat kulit," ujarnya kepada VIVA Selasa, 9 April 2019.

7 Alasan Skincare dari Korea Selatan Diminati di Indonesia

Tak hanya itu, Grace juga berujar bahwa garam laut selain kaya mineral, juga memiliki sifat anti peradangan juga bisa menyeimbangkan produksi kelenjar minyak sehingga bisa mencegah terjadinya jerawat. 

"Garam laut juga memiliki sifat anti peradangan yang mampu mengatasi berbagai alergi kulit seperti dermatitis dan psoriasis ringan," katanya. 

Selain itu, karena teksturnya garam laut yang kasar dapat dipakai untuk scrubbing yang dipercaya dapat mengangkat sel kulit mati dan membuka pori-pori agar kulit menjadi lebih halus.

"Namun manfaat baik garam tersebut dikatakan hanya bersifat sementara, dikarenakan teksturnya yang kasar, jika dipakai jangka panjang maka akan merusak lapisan atas kulit. Hal ini tentunya akan membuat kulit lebih rentan terkena iritasi ataupun alergi," katanya. (ldp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya