Caleg Kalah Pemilu Rentan Depresi, Ini Penyebabnya

Ilustrasi depresi.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Menjelang Pemilu, sejumlah rumah sakit dikabarkan telah menyiapkan ruang tersendiri bagi calon anggota legislatif (caleg) yang depresi akibat kalah. Beberapa RS bahkan menyiapkan ruang VIP dan bangsal khusus untuk mereka.

Sekjen PDIP Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi yang "Diawali dengan Cerita Politik"

Lalu, mungkinkah seorang caleg yang kalah dalam pemilu berakhir dengan depresi? Apa yang menyebabkan hal itu?

Hingga kini memang belum ada studi dan riset yang komprehensif mengenai hal itu. Di Amerika Serikat sendiri mengenal istilah Post Election Stress Disorder yang cukup banyak dialami masyarakat di AS setelah pemilu berakhir.

Megawati Ajukan Diri Jadi Amicus Curiae, Anies Bilang "Situasinya Memang Amat Serius"

Sementara itu, Ketua Program Studi Terapan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI), Dr. Rose Mini Agoes Salim, M.Psi mengatakan hal itu mungkin saja terjadi.

“Kemungkinan besarnya ada. Orang yang menjadi caleg mungkin mengalami gangguan, bisa karena kekecewaan luar biasa dan harapan yang luar biasa. Kalau orang ikut caleg ini kan pengorbanannya macam-macam, termasuk ke dana besar sekali," ujar Romi, sapaan akrab Rose saat dihubungi VIVA, Selasa, 16 April 2019.

Bawaslu soal Sidang Sengketa Pilpres 2024: Apapun Keputusannya Kami Ikuti

Ia mengatakan bahwa terkadang mereka mengeluarkan semua cadangan dana yang dimiliki. Sehingga, seluruh harapan bertumpu pada peluang ini.

"Mereka berharap itu pasti jadi (terpilih). Enggak lihat berapa risiko yang ada dan akan terjadi. Padahal kan dalam setiap keputusan yang kita ambil pasti ada risiko. Tapi banyak yang menganggap risiko ini nol atau dikecilkan," ucap Romi.

Romi melanjutkan, harapan yang begitu besar membuat seorang mencurahkan energinya, sehingga ketika ia gagal, ia tidak memiliki jalan keluar.

"Nah ,itu bisa berujung pada depresi, karena dia sudah malu secara sosial karena sudah menggaungkan, sudah pasang baliho. Karena mengalami tekanan yang luar biasa dan tidak ada yang memberikan support ini bisa berdampak depresi," kata dia. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya