Begini Cara Bedakan Ikan Asin Tak Berformalin

Pekerja menjemur ikan saat proses pengasinan di kawasan Muara Angke, Jakarta, Selasa, 26 Maret 2019.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Galih Pradipta

VIVA – Ikan asin merupakan makanan khas Indonesia yang sudah dikonsumsi sejak duhulu. Kandungan vitamin D, omega 9 dan kalsium menjadi pertimbangan lauk ini dikonsumsi karena harganya yang juga murah.

5 Penyakit yang Sering Mengintai Usai Lebaran, Jangan Terlena Makan Opor dan Kue Kering!

Namun, tak sedikit ikan asin yang dijajakan dengan kandungan formalin oleh produsen. Hal tersebut dikaitkan agar ikan asin lebih awet dan tahan lama. Padahal, formalin pada ikan asin sangat berbahaya untuk kesehatan.

"Faktanya banyak ikan asin mengandung formalin agar tidak mudah busuk. Formalin tidak boleh ada di dalam makanan karena zat kimianya berbahaya untuk tubuh. Maka, konsumsinya harus dibatasi agar tidak mengganggu fungsi tubuh," ujar dokter spesialis gizi klinis, dr Juwalita Surapsari, M.gizi, SpGK, dalam acara Ayo Hidup Sehat di tvOne, Senin, 22 April 2019.

Awas! Takjil Berbahaya Beredar di Sentra Penjualan, BPOM Temukan Formalin, Rhodamin, dan Boraks

Untuk itu, dokter Juwalita menyarankan agar jeli dalam memilih ikan asin di pasar. Salah satunya melalui tampilan khas ikan asin.

"Pertama lihat tampilannya. Dari warna, harusnya tidak putih bagus. Harus ada cokelatnya sedikit. Kalau putih bersih, itu sudah pasti pakai formalin," paparnya.

Konsumsi Garam Berlebih Sebabkan 3 Penyakit Ini, Berujung pada Masalah Seksual

Selain itu, aromanya sendiri cukup menyengat dengan bau yang khas. Selain itu, aroma khas tersebut dapat memicu lalat untuk datang menghampiri ikan asin.

"Kalau pakai formalin, lalat pasti tidak akan datang. Dilihat juga teksturnya dengan cara coba disobek ikan asinnya, yang tanpa formalin lebih rapuh, kalau pakai formalin biasanya tekstur lebih kenyal," jelasnya.

Ilustrasi diabetes.

Kolesterol Hingga Diabetes Bermunculan Usai Lebaran? Dokter Ungkap Penyebab dan Cara Atasinya

Beberapa penyakit yang timbul atau kambuh selepas Lebaran biasanya adalah diabetes, kolesterol, gangguan pencernaan, hipertensi, asam urat, hingga masalah lambung.

img_title
VIVA.co.id
17 April 2024