4 Sebab Seseorang Menangis Usai Berhubungan Seks

Ilustrasi bercinta.
Sumber :
  • Pexels/freestocks.org

VIVA – Usai berhubungan seksual, bukan cuma kenikmatan yang bisa dirasakan. Tak jarang pula, mereka yang melakukan hubungan intim itu, merasakan cemas hingga kesakitan. Mereka yang mengalami hal tersebut, kerap bertanya-tanya apakah hal itu normal terjadi?

Hati-hati, 7 Dosa Bikin Pasangan Ogah Bercinta

Secara klinis, menangis setelah berhubungan seks dikenal sebagai postcoital dysphoria (PCD) atau - kadang-kadang - postistri tristesse (PCT). Gejala PCD termasuk keluarnya air mata, kesedihan, dan lekas marah setelah hubungan seksual konsensual, bahkan jika itu benar-benar memuaskan.

PCD tidak harus melibatkan orgasme. Ini dapat terjadi pada siapa saja, terlepas dari jenis kelamin atau orientasi seksual. Penelitian tentang topik ini terbatas, jadi sulit untuk mengatakan berapa banyak orang yang mengalaminya.

Puasa Selesai, Saatnya Panaskan Ranjang dengan Gaya Baru Ini!

Dalam sebuah studi tahun 2015, para peneliti menyurvei 230 perempuan heteroseksual dan menemukan PCD adalah hal yang lazim.

Menggunakan kuesioner anonim untuk studi 2018, peneliti menemukan bahwa dari 1.208 pria, 41 persen mengalami PCD. Hingga 4 persen mengatakan itu adalah hal biasa. Lalu, apa saja sebetulnya alasan orang menangis usai berhubungan seks? Berikut keterangannya seperti dilansir laman Health Line:

Ustaz Khalid Basalamah Ungkap Posisi Istri Usai Berhubungan Seks Agar Cepat Mendapatkan Keturunan

Kebahagiaan

Berbagai emosi dapat membangkitkan tangisan, dan semuanya tidak selalu buruk. Banyak orang mungkin pernah mengalami atau menyaksikan air mata bahagia seperti di pernikahan atau kelahiran anak. Hal yang sama dapat terjadi selama atau setelah berhubungan seks.

Ini bisa jadi karena orang tersebut jatuh cinta, atau mungkin baru saja melakukan hubungan seks terbaik. Jika Anda belum pernah berhubungan seks dalam waktu lama atau mengantisipasinya dalam waktu yang lama, perasaan ini bisa menjadi lebih intens.

Respons biologis

Beberapa perkiraan menunjukkan bahwa 32 hingga 46 persen wanita mengalami PCD. Tetapi belum ada banyak penelitian untuk menentukan mengapa hal itu terjadi.

Itu mungkin karena perubahan hormon yang terjadi saat berhubungan seks, yang dapat menyebabkan emosi yang intens. Menangis juga bisa menjadi mekanisme untuk mengurangi ketegangan dan rangsangan fisik yang intens. Terkadang, ini murni karena faktor fisik.

Rasa sakit

Ada banyak alasan mengapa Anda mungkin mengalami sakit saat berhubungan seks. Hubungan seksual yang menyakitkan disebut dispareunia, yang meliputi rasa sakit selama atau setelah hubungan seksual.

Hal itu bisa terjadi karena kurangnya pelumasan, trauma atau iritasi pada saluran kelamin, infeksi vagina, atau kondisi kulit lainnya di dekat wilayah kemaluan.

Cemas

Menangis adalah reaksi alami terhadap stres, ketakutan, dan kecemasan. Ketika  merasa cemas secara umum, sulit untuk mengesampingkan hal itu saat melakukan hubungan seks.

Rasa cemas itu bisa muncul akibat khawatir tidak bisa memuaskan pasangan Anda atau apakah Anda memenuhi harapan. Semua kecemasan itu dapat membuka pintu air mata dan menangis.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya