Susu dan Telur, Menu Sarapan Pilihan Orang Indonesia

Ilustrasi kuning telur.
Sumber :
  • Pixabay/pexels

VIVA – Sebuah survei yang dilakukan Herbalife Nutrition bertajuk Survei Sarapan Sehat di Asia Pasifik 2019 mengungkap kebiasaan sarapan masyarakat di beberapa negara Asia Pasifik. Hasil survei menunjukkan, sebagian besar masyarakat sudah mengimplementasikan sarapan dan mengetahui apa itu sarapan sehat.

Mengungkap Makna Simbol Telur Paskah, Lebih dari Sekadar Telur

Namun, beberapa responden mengaku masih menghadapi hambatan dalam mendapatkan sarapan sehat.

Senior Director & General Manager Herbalife Nutrition, Andam Dewi menjelaskan, sejumlah data yang berhasil dihimpun melalui survei tersebut. Survei yang melibatkan 5.500 responden dari 11 negara Asia Pasifik, termasuk Indonesia itu menemukan bahwa 75 persen responden melakukan kebiasaan sarapan dalam waktu 2-3 jam setelah bangun tidur.

Pentingnya Konsumsi Susu saat Sahur untuk Jaga Kondisi selama Berpuasa

Ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden telah menganggap sarapan adalah hal penting. Survei juga menemukan bahwa tiga dari 10 orang menyiapkan sarapannya sendiri.

"Sepertiga responden menganggap menu sarapan sehat adalah telur dan susu," ujar Andam saat media briefing di Kota Kasablanka, Jakarta, Kamis, 9 Mei 2019.

Ini Bahan Pengganti Santan dalam Memasak, Cocok untuk Masak Menu Berbuka

Survei tersebut mengungkap, 97 persen responden Indonesia sangat menginginkan konsumsi sarapan yang lebih sehat. Meski tahu telur dan susu adalah menu sehat, namun pada kenyataannya banyak orang Indonesia yang justru memilih sarapan telur dengan teh.

Meski 30 persen responden mengaku rela menyediakan waktu 15 menit untuk menyiapkan sarapan, namun sebanyak 58 persen responden masih melewatkan sarapan. Alasannya, kesempatan dan kekurangan waktu menjadi kendala untuk sarapan. Sementara, 37 persen menyatakan butuh usaha besar untuk menyiapkan sarapan sehat.

Meski demikian, 52 persen responden suka membuat sarapan dengan bahan yang tersedia di rumah. Sedangkan 28 persen menyiapkan sarapan menggunakan bahan siap saji atau processed food. Sebanyak 14 persen responden memilih membeli sarapan di restoran terdekat.

Alasan responden dalam memilih menu sarapan adalah 65 persen karena kemudahan akses mendapatkan sarapan, 55 persen rasa yang enak, 51 persen karena nutrisinya, dan 47 persen harga yang terjangkau.

Dari survei diketahui juga bahwa 89 persen responden melakukan sarapan di rumah, 5 persen di kantor, dan 2 persen di perjalanan. (zho)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya