Kondisi Kesehatan Seperti Ini Disarankan untuk Tak Puasa

Ilustrasi sulit kentut.
Sumber :
  • Pixabay/pexels

VIVA – Saat berpuasa sebagian orang mungkin akan mengalami dehidrasi. Hal ini umum terjadi karena tubuh tidak mendapatkan asupan cairan dalam waktu lebih dari 13 jam.

Bukan Cuma Rancang Busana, IFPC Lahirkan Pengusaha Mode Muda Indonesia

Padahal, kebutuhan tubuh akan air relatif banyak, yakni sekitar delapan gelas dalam satu hari untuk mengindari dehidrasi. Saat dehidrasi, kulit biasanya akan cenderung kering dan terasa haus.

Tapi, ada beberapa kondisi dehidrasi tertentu yang membuat orang puasa terpaksa disarankan harus segera membatalkannya? Kondisi seperti apa sajakah itu?

Akhiri Masa Siaga, PLN Sukses Layani Kelistrikan Nasional Selama Idul Fitri 2024

"Terutama kalau ada kondisi medis tertentu, misal dia puasa tapi dia diare, itu sebaiknya tidak usah puasa karena akan menimbulkan risiko dehidrasi parah," kata Ketua Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr. Nurul Ratna Mutu Manikam, M.Gizi, Sp.GK saat ditemui baru-baru ini.

Selain itu, bagi atlet yang harus menjalankan latihan endurance dalam waktu sekitar lebih dari dua jam sebaiknya juga disarankan untuk tidak puasa.

Mudik Lebaran 2024 Dinilai Beri Dampak Positif untuk Perekonomian Indonesia

"Kemudian juga, kalau dehidrasi berat itu kalau pusing, terus gangguan konsentrasi, hilangnya kesadaran, kemudian juga air kencingnya pekat bahkan lebih dari 6 jam enggak kencing itu sebaiknya segera dibatalkan," ujar dia.

Nurul menambahkan, bagi orangtua, yang umumnya lebih berisiko dan mengalami demensia, sebaiknya disarankan untuk tidak berpuasa terlebih dahulu.

"Kemudian juga sakit ginjal, itu kan juga dehidrasi karena dia minumnya enggak bisa banyak kan, itu jadi disarankan dibatalkan," ucapnya. (rna) 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya