Investigasi Penyebab Kematian Petugas KPPS, Audit Medik Dilakukan

Petugas KPPS melakukan penghitungan suara/Ilustrasi.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto

VIVA – Kementerian Kesehatan terus bergerak untuk mengetahui penyebab kematian pada petugas KPPS pada Pemilu 2019. Kemenkes melakukan audit medik untuk petugas yang meninggal di rumah sakit.

Nyamuk Wolbachia Melawan DBD! Menkes Ungkap 5 Wilayah di Jawa yang Sudah Terbebas

Sementara untuk petugas KPPS yang meninggal di luar RS dilakukan autopsi verbal oleh lembaga independen dari Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI), dimana FKUI sebagai leader-nya.

"Autopsi verbal bukan autopsi forensik. Ini dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian dengan wawancara kepada keluarga atau orang terdekatnya, di mana autopsi verbal ini ketepatannya mencapai 80 persen," terang Menkes Nila Moeloek dikutip dari siaran pers Kemenkes RI, Rabu 15 Mei 2019.

Pemilu 2024 Lebih Teduh Dibanding 2019

Penelitian bersama tim independen ini dilakukan dengan metodeologi ilmiah case control. Artinya kasus yang meninggal dibandingkan dengan hal yang sama dari sisi beban, umur dan sebagainya.

Dari sini dapat diketahui penyebab kematian karena adanya penyakit atau tidak adanya penyakit. Penelitian ini juga bisa melihat faktor risiko pekerjaan akibat beban kerja karena lamanya waktu bekerja atau karena lingkungan.

AROPI: Dibanding Musim Pemilu 2019, Tingkat Kepercayaan Terhadap Lembaga Survei Naik 7,6%

“Autopsi berdasarkan based on evidence untuk petugas pemilu ini,” ujar Nila. (rna)

Dirawat karena demam berdarah

Jangan Lengah! Meski Fatalitas DBD Rendah, Menkes Ingatkan Masyarakat Tetap Waspada

Angka kematian (fatality rate) yang diakibatkan DBD cenderung rendah. Namun demikian menkes imbau agar keluarga pasien demam berdarah bisa segera membawa pasien DBD ke RS

img_title
VIVA.co.id
31 Maret 2024