Cara TNI Cegah Anggotanya Tertular Monkeypox di Daerah Perbatasan

Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa.
Sumber :
  • VIVA/Syaefullah

VIVA – Kasus cacar monyet atau monkeypox yang ditemukan di Singapura sempat membuat heboh masyarakat. Banyak yang khawatir penyakit ini akan menular dan masuk ke Indonesia.

Oknum TNI AD Bacok 2 Warga di Banda Aceh hingga Kritis, Pelaku Dibekuk

Pada akhir minggu lalu, masyarakat juga sempat dihebohkan dengan berita salah satu anggota TNI yang terkena cacar monyet. Namun hal ini dibantah langsung oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Andika Perkasa.

"Sehubungan dengan beredarnya di media sosial tentang adanya anggota TNI Angkatan Darat yang meninggal di RSPAD karena cacar monyet atau monkeypox, dengan ini kami nyatakan bahwa berita itu tidak benar," katanya di Markas Kopassus Cijantung Jakarta Timur, Senin, 20 Mei 2019.

Muncul #BaktiKodamVBrawijaya, Netizen Salut Babinsa Evakuasi Lansia dari Terjangan Banjir

Dia menjelaskan, memang ada anggota TNI yang meninggal, namun bukan karena monkeypox. Kendati demikian, dia tidak mengungkap penyebab meninggalnya anggota TNI tersebut.

"Benar ada yang meninggal tapi karena kode etik kedokteran, medical record almarhum tidak bisa kita buka," ujar Andika.

Cek Fakta: TNI Kerahkan Ranpur Jaga Gedung Bawaslu

Di sisi lain, ketika ditanya mengenai antisipasi yang bisa dilakukan oleh pihak TNI untuk mencegah para personelnya terkena cacar monyet terutama yang berada di wilayah dekat dengan Singapura, TNI telah mengimbau rumah sakit untuk mengantisipasi dengan menyediakan ruang isolasi.

"Kalau di Batam, rumah sakit yang dekat dengan daerah menular, harus punya ruang isolasi agar tidak menular ke pasien lain dan perawat," lanjut Kasad.

Adapun angka orang dewasa termasuk TNI yang memungkinkan terkena cacar jauh lebih kecil dibandingkan dengan anak-anak. Menuru t dokter dari Departemen Penyakit Dalam Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Kolonel dr. Anjar mengatakan bahwa orang dewasa jarang terkena penyakit itu.

"Banyak diderita anak-anak, yang orang dewasa, tentara pun jarang. Angka kematiannya pun kecil hanya 1 sampai 10 persen. Kalau 10 persen sudah parah," kata dr Anjar.

Untuk diketahui, monkeypox merupakan salah satu penyakit dengan virus yang dapat ditularkan dari hewan (seperti tikus, tupai) ke manusia atau ada kontak dengan orang yang cacar monyet walau sangat jarang. Penyakit monkeypox memiliki  masa inkubasi (interval dari infeksi sampai timbulnya gejala) biasanya 6-16 hari, tetapi dapat berkisar 5-21 hari.

Gejala yang timbul berupa demam, sakit kepala hebat, limfadenopati (pembesaran kelenjar getah bening), nyeri punggung, nyeri otot dan lemas. Ruam pada kulit, muncul pada wajah kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya. Ruam ini berkembang mulai dari bintik merah seperti cacar (makulopapula), lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah, kemudian mengeras.

Diperlukan waktu hingga 3 minggu sampai ruam tersebut menghilang. Monkeypox biasanya merupakan penyakit yang dapat sembuh sendiri dengan gejala yang berlangsung selama 14-21 hari. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya