Tips Sesuaikan Rutinitas Olahraga di Bulan Ramadan

Ilustrasi olahraga.
Sumber :
  • Pixabay/provideos

VIVA – Puasa bukan alasan untuk tidak berolahraga selama bulan Ramadan. Olahraga justru mampu membuat tubuh lebih fit saat puasa. Untuk itu, olahraga dapat dilakukan setelah sahur atau menjelang berbuka puasa. Namun, rutinitas olahraga di bukan puasa memiliki sejumlah penyesuaian, seperti durasi dan intensitas olahraga.

FOBI Gelar Kejuaraan Dunia Bertajuk Piala Presiden, 10 Negara Tampil

Diraja Permata Sutan dari Combiphar yang memiliki sertifikat LesMills Bodypump mengatakan bahwa Anda bisa melakukan olahraga dengan intensitas sedang, seperti training lari 5K, yoga atau kelas dance setelah mengonsumsi takjil air putih dan 3-5 buah kurma.

Sedangkan olahraga dengan intensitas tinggi, seperti body combat, body pump atau angkat beban dapat dilakukan satu jam setelah berbuka dengan makanan berat.

Selebgram Meli Joker Bunuh Diri, Pemuda Indonesia Disebut Rentan Alami Gangguan Mental

"Mengonsumsi pisang setelah melakukan olahraga intensitas berat dapat membantu mengembalikan energi dengan cepat dan membantu tubuh terasa lebih nyaman sehingga waktu istirahat menjadi lebih optimal," ucap Diraja dalam keterangannya, Rabu, 22 Mei 2019.

Anda juga bisa mengajak anggota keluarga atau teman untuk berolahraga bersama sebagai ganti waktu ngabuburit. Biasanya olahraga yang dilakukan bersama teman atau keluarga akan terasa lebih menyenangkan.

Ajak Warga Sumut Sukseskan PON 2024, Usung Tagline 'Apa yang Kau Bisa Mainkan'

Selain aktif berolahraga, mengonsumsi makanan tepat saat sahur dan berbuka serta menjaga asupan cairan juga menjadi kunci memaksimalkan kesehatan untuk mendukung ibadah puasa. Ada tiga kiat maksimalkan kesehatan tubuh saat puasa. Salah satunya, adalah memilih makanan dan minuman sahur dan berbuka dengan tepat.

"Konsumsilah makanan atau minuman dengan rasa manis alami, seperti madu atau buah-buahan seperti kurma untuk menghindari rasa lemas," ujar Diraja.

Agar kenyang lebih lama, pilih karbohidrat kompleks saat sahur, seperti nasi merah, umbi-umbian atau roti gandum. Jangan lupa tambahkan asupan protein, misalnya daging, ikan, ayam atau telur. Selain berfungsi sebagai sumber protein, daging, ayam, ikan dan telur merupakan sumber zat besi yang baik untuk mencegah anemia.

Kemudian kurangi konsumsi kafein saat berbuka puasa. Selain memicu masalah pencernaan, konsumsi kafein berlebih juga dapat memicu kegelisahan dan sulit tidur. Padahal tidur yang cukup dapat membantu tubuh tetap sehat selama berpuasa. Selain itu, kafein akan memicu buang air kecil yang lebih sering.

Terakhir, konsumsi cairan dengan cukup. Diraja mengatakan, tubuh membutuhkan kurang lebih 2 liter air per hari.

Sederhananya, kita dapat mengonsumsi 2 gelas air saat sahur, 1 gelas setelah buka puasa, 1 gelas setelah makan berat, 1 gelas sebelum tarawih, 1 gelas setelah tarawih dan 2 gelas sebelum tidur," katanya.

Kebutuhan cairan juga dapat diperoleh dari buah-buahan, seperti jeruk, mentimun, tomat, melon dan masih banyak lagi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya