6 Perubahan Vagina Saat Hamil, Termasuk Gampang Orgasme

Ilustrasi hamil.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Proses kehamilan membawa banyak perubahan bagi tubuh perempuan. Mulai dari perubahan fisik hingga perubahan pada vagina. Tapi, seringkali banyak orang tidak menyadari perubahan pada vagina ketika hamil.

Terkuak, Usia Janin Wanita Hamil di Kelapa Gading yang Tewas Dibunuh

agina mengalami perubahan, bahkan sebelum bayi lahir. Beberapa mungkin membawa dampak positif, sementara yang lainnya juga bisa jadi pertanda adanya penyakit. Seperti dilansir dari The Sun, berikut perubahan yang terjadi pada vagina ketika mengandung.

1. Lebih sering orgasme

Wanita Hamil Tewas di Ruko Kelapa Gading Dipaksa Aborsi oleh Kekasih Gelapnya

Selama ini banyak yang menyebut bahwa saat hamil, wanita cenderung lebih sering orgasme. Meski demikian, menurut dokter umum dan direktur klinis Patient.info, Dr Sarah Jarvis, belum banyak penelitian yang bisa membuktikannya.

Namun, saat hamil ada lebih banyak aliran darah ke area vagina. Sehingga masuk akal jika banyak wanita mengatakan mereka lebih sensitif selama kehamilan dan beberapa wanita melaporkan lebih banyak orgasme.

Wanita Hamil yang Ditemukan Tewas di Ruko Kelapa Gading Punya Hubungan dengan Terduga Pelaku

"Kabar baiknya adalah bahwa orgasme dalam kehamilan tidak akan membuat Anda mengalami persalinan dini atau merusak bayi Anda."

2. Perubahan warna

Labia atau bagian luar vagina dapat berubah warna selama kehamilan, karena peningkatan aliran darah ke daerah tersebut. Seiring pertumbuhan rahim dan bayi, akan lebih banyak darah yang dibutuhkan pada bagian tersebut. Hal itu membuat labia terlihat memiliki warna kebiruan.

"Itu karena peningkatan aliran darah. Pembuluh darah yang membawa kembali ke jantung bertambah besar dan ini dapat menyebabkan semburat kebiruan," kata dia.

Ilustrasi Miss.V alias vagina

3. Varises

Saat hamil vagina juga rentan mengalami varises. Ini karena ada tekanan darah berlebih pada vagina. Hal itu cenderung memburuk saat rahim membesar, yang dapat menghalangi aliran darah vena sehingga menambah pembengkakan.

Varises juga bisa terjadi karena perubahan hormon, yang menyebabkan vena melebar dan rileks. Para ahli di Rumah Sakit Anak Texas mengatakan bahwa sekitar 4 persen wanita mengalami "varisesitas vulva".

4. Lebih banyak infeksi

Saat hamil, vagina perempuan lebih rentan terhadap infeksi yang dapat berujung pada sariawan. Menurut Jarvis, hal ini sebagian karena perubahan pH, yang membuat seorang akan lebih rentan terkena sariawan selama kehamilan.

"Ini biasanya mengarah pada rasa gatal dan keputihan. Ini juga dapat menyebabkan rasa sakit."

Sariawan dalam kehamilan dapat dengan mudah diobati, tapi jangan lupa untuk memeriksanya ke dokter karena tidak semua perawatan cocok untuk kehamilan. Jika tidak diobati, infeksi urin pada kehamilan kadang-kadang dapat menyebabkan persalinan prematur dan masalah ginjal.

5. Peningkatan debit cairan

Kehamilan dapat memicu produksi lebih banyak cairan daripada biasanya. Ini karena kehamilan dapat mengubah keseimbangan hormon yang pada akhirnya menyebabkan perempuan mulai memproduksi lebih banyak lendir dan cairan serviks.

6. Aroma yang berbeda

Vagina biasanya memiliki sedikit tingkat  pH basa. Tetapi selama kehamilan, itu bisa berubah - artinya aroma juga berubah. Hal ini mungkin disadari oleh banyak orang. Tapi munculnya aroma tidak sedap perlu diperiksakan ke dokter. Terutama jika disertai dengan rasa terbakar atau gatal.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya