Jangan Anggap Sepele Kesusupan, Ini Bahayanya Jika Dibiarkan

Ilustrasi kesusupan
Sumber :
  • instagram.com/lauding13

VIVA – Kesusupan atau tertusuk sesuatu, serpihan kayu misalnya, pada suatu bagian tubuh kerap dianggap remeh oleh banyak orang. Ukurannya yang tipis dan juga kecil membuat sebagian orang menganggapnya tidak berbahaya dan bisa keluar dengan sendirinya.

Prabowo-Gibran Menang Telak versi Quick Count, Jokowi: Sabar, Ojo Kesusu

Tapi benarkah itu? Dan apa yang terjadi ketika kita mendiamkan benda asing supermini itu dalam waktu yang lama?
 
Menurut seorang praktisi perawat bersertifikat di The Ohio State University Wexner Medical Center, Ashley Jones, saat serpihan masuk ke kulit, cara terbaik ialah dengan segera mengeluarkannya. Meninggalkan serpihan di tubuh dapat menimbulkan infeksi.

"Kulit adalah penghalang fisik yang mencegah infeksi. Jadi serpihan yang merusak kulit itu memudahkan bakteri di luar kulit untuk benar-benar masuk ke bawah kulit," kata Jones seperti dilansir dari Live Science.

Kemenko Polhukam Susun Rencana Bangun Sistem Pertahanan Semesta di IKN

Selain itu, bakteri bisa saja telah berdiam di serpihan. Sehingga, begitu serpihan itu masuk, maka akan lebih mudah bagi bakteri untuk menyebar di tubuh. Salah satu infeksi bisa disebabkan oleh bakteri tetanus (clostridium tetani). Jika bakteri itu masuk ke dalam tubuh seseorang yang tidak divaksinasi, dapat mengeluarkan racun yang merusak sistem saraf.

"Saya biasanya menyarankan agar Anda tidak membiarkannya," kata dia.

4 Pelaku Terorisme Moskow Ternyata di Bawah Pengaruh Obat-Obatan Terlarang

Jika Anda tidak dapat dengan mudah mengambilnya dengan pinset dan dengan memberikan tekanan yang lambat dan mantap, dia merekomendasikan untuk meminta bantuan tim medis.

Sementara itu, Jefry Biehler selaku Ketua Pediatri Nicklaus Children's Hospital di Miami mengatakan, mengeluarkan serpihan yang tertanam dalam di tubuh dapat menyebabkan pendarahan. Oleh sebab itu, dia menyarankan untuk segera pergi ke pusat perawatan kesehatan. Para profesional dapat mengeluarkan serpihan dengan menggunakan instrumen yang bersih dan steril.

Selain itu, serpihan yang tidak dikeluarkan juga dapat menyebabkan reaksi inflamasi. Artinya, bagian luka itu akan mengalami pembengkakan dan kemerahan. Terlebih hal itu juga bisa menimbulkan kantong nanah yang bisa membuat serpihan sulit dikeluarkan.

Jika respons inflamasi berlanjut selama beberapa hari atau minggu, area tersebut kadang-kadang dapat mengalami benjolan yang agak permanen atau yang disebut granuloma. Ini adalah semacam gelembung pelindung dari sel-sel kekebalan yang mengelilingi benda asing yang tidak bisa disingkirkan oleh tubuh.

Meski demikian, menurut Biehler, kadang tubuh secara alami dapat mengeluarkan serpihan dari kulit tanpa menyebabkan respon peradangan. Namun di lain waktu, serpihan dapat tetap berada di kulit selamanya.

Oleh sebab itu, dokter perlu meneliti serpihan apa yang harus segera diangkat dan serpihan mana yang cenderung lebih aman jika dibiarkan. Tapi secara umum, serpihan yang berasal dari bahan tanaman, seperti kayu perlu dikeluarkan karena tubuh bereaksi terhadap itu.

Dalam kasus apa pun, benda asing yang bersarang di kulit, terutama pada anak-anak dan orang tua yang lebih rentan terhadap infeksi, harus dievaluasi oleh seorang profesional perawatan kesehatan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya