Sering Pakai Topi Sebabkan Kebotakan, Benarkah?

Pria botak
Sumber :
  • Pixabay/ Pexels

VIVA – Banyak orang memilih mengenakan topi untuk melindungi kepala dan rambut mereka. Namun banyak juga yang meyakini sering menggunakan topi bisa menyebabkan kebotakan.

Lucu dan Unik, Ini 7 Topi Paling Populer Sepanjang Sejarah

Bahkan seorang dokter kulit di UCLA Health, Dr. Hayley Goldbach mengatakan bahwa beberapa orang mulai mengenakan topi untuk menyembunyikan kerontokan rambut. Hal ini yang mungkin membuat orang-orang menyimpulkan bahwa mengenakan topi lah yang memicu kebotakan.

"Saya pikir jawaban singkatnya adalah (memakai topi) mungkin bukan masalah nyata. Genetika adalah pemain utama dalam kerontokan rambut," kata Dr. Michael Wolfeld, seorang ahli bedah plastik yang mengkhususkan diri dalam pemulihan rambut dan asisten profesor klinis di Mount Sinai Medical Center di New York City, dikutip dari Time.

Heboh Warga Tewas Diserang Harimau, Masyarakat Lampung Diminta Pakai Topi Terbalik

Wolfeld mengatakan bahwa pola kebotakan pada pria dan wanita dimulai sebagian oleh kepekaan genetik yang diturunkan yang disebut dihydrotestosterone (DHT). Hormon ini muncul di kulit kepala serta bagian tubuh lainnya.

Di antara orang-orang dengan kepekaan bawaan ini, folikel rambut mereda dan menyusut sebagai respons terhadap DHT.  Penelitian menunjukkan, terapi rambut rontok populer seperti propecia (finasteride) bekerja dengan menghalangi produksi DHT.

Jalani Transplantasi Rambut, Piyu Buat Banyak Orang Terkejut

Oleh sebab itu, menurut Wolfeld, penyebab kebotakan adalah multifaktorial. Para ahli juga setuju bahwa menarik rambut ke belakang dengan kencang, seperti diikat ekor kuda yang sangat ketat atau kepang yang kaku dapat menciptakan ketegangan yang menarik folikel rambut.

"Selama bertahun-tahun, ketegangan itu dapat menyebabkan rambut rontok," kata Wolfield.

Sebagian besar orang mungkin tidak mengenakan topi dengan sangat ketat sehingga dapat menciptakan ketegangan semacam ini. Ketat sendiri bersifat subjektif, tetapi jika topi Anda begitu kencang sehingga meninggalkan bekas atau lekukan yang mencolok di kulit Anda, sebaiknya mencari penutup kepala yang lebih longgar.  

"Saya pikir jika seseorang mengenakan topi sangat ketat dan untuk jangka waktu yang lama, setiap hari, berbulan-bulan atau bertahun-tahun berturut-turut, itu dapat menyebabkan kerusakan pada rambut. Hal itu, pada gilirannya dapat meningkatkan kerontokan rambut," kata dia.

Sementara Goldbach mengatakan bahwa topi yang terlalu ketat bisa menyebabkan iritasi atau peradangan pada folikel rambut, namun mungkin tidak akan menyebabkan rambut rontok.  Tetapi itu bisa menjadi faktor yang berkontribusi.

Dr. Adam Friedman, seorang profesor dermatologi di George Washington University menambahkan, bahan yang digunakan dalam topi, seperti pewarna atau tekstil juga bisa berperan dalam kerontokan rambut.

"Jika topi menyebabkan reaksi alergi di kulit kepala, itu bisa menyebabkan rambut rontok karena peradangan," katanya.  

Jika seseorang sudah menjadi botak karena faktor lain, seperti kecenderungan genetik, peradangan dapat mempercepat proses kerontokan rambut. Dalam kasus yang jarang terjadi, mengenakan topi saat Anda berkeringat juga bisa menjadi faktor.

"Garam dari keringat secara fisik mengiritasi kulit. Jika Anda mengenakan topi bernoda keringat sepanjang waktu, iritasi ini dapat menyebabkan peradangan, yang, sekali lagi dapat mempercepat proses kehilangan rambut seseorang," ujarnya.

Tetapi Friedman dan para ahli lainnya mengatakan bahwa bagi kebanyakan orang, ini tidak mungkin menjadi faktor risiko yang serius. "Secara umum, topi tidak menyebabkan kebotakan," kata Friedman.

Apa yang dipercaya bahwa topi adalah melindungi kulit kepala dan wajah pemakai dari kerusakan akibat sinar UV, yang dalam beberapa kasus dapat menyebabkan kanker kulit. Manfaat ini lebih valid daripada kekhawatiran bahwa topi dapat menyebabkan kerontokan rambut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya