3 Cara Pengobatan Kanker Otak

Ilustrasi kanker otak.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Artis Agung Hercules dikabarkan tengah mengidap kanker otak. Kondisi ini tentu membutuhkan pengobatan yang maksimal dan tepat. Pengobatan kanker otak dilakukan berdasarkan beberapa faktor, yaitu usia dan kondisi kesehatan penderita secara umum, juga lokasi, ukuran, dan jenis tumor.

Waspadai Gejala Ini Tanda Kanker Otak Stadium Akhir

Dikutip dari siaran pers Alodokter yang diterima VIVA, Selasa 25 Juni 2019, pilihan tindakan yang bisa dilakukan untuk mengatasi kanker otak, di antaranya adalah operasi, radioterapi, kemoterapi, atau kombinasi.

1. Operasi

Sakit Kepala saat Membungkuk Bisa Jadi Gejala Kanker Otak

Prosedur ini bertujuan untuk mengangkat tumor sebanyak mungkin dan meredakan gejala kanker otak. Umumnya, operasi dilakukan untuk membantu keberhasilan terapi lainnya. Terdapat beberapa metode operasi kanker otak, antara lain:

- Kraniotomi. Dokter akan membelah tulang dari rangka kepala pada lokasi tumor yang diketahui dari pemindaian. Setelah tumor diangkat, potongan tulang akan dipasang kembali menggunakan pengaman berupa briket logam kecil.

Nick Cannon Ungkap Perjuangan sang putra yang Meninggal Karena Kanker

- Neuroendoskopi. Dalam prosedur ini, tumor akan diangkat melalui lubang kecil yang dibuat pada rangka kepala.

- Operasi melalui hidung (transsphenoidal surgery). Operasi ini dilakukan untuk mengangkat tumor pada kelenjar pituituri, tanpa melakukan pembedahan rangka kepala. Dalam, transsphenoidal surgery, dokter akan memasukkan selang berkamera melalui hidung pasien untuk memotong dan mengeluarkan tumor.

2. Kemoterapi

Dalam terapi ini, obat antikanker dimasukkan dalam tubuh untuk membunuh sel kanker. Kemoterapi dapat dilaksanakan pasca operasi untuk mencegah tumor muncul kembali, dan memperpanjang usia harapan hidup penderita. Obat-obatan tersebut dapat diberikan sebagai obat tunggal atau dikombinasikan.

Kemoterapi dapat menimbulkan efek samping berupa mual, muntah, sariawan, kehilangan selera makan, rambut rontok, kulit menjadi sensitif terhadap cahaya matahari, serta tubuh terasa lemah atau lelah. Selain itu, kemoterapi juga dapat meningkatkan risiko infeksi.

3. Radioterapi

Dalam radioterapi, sinar berenergi tinggi diarahkan pada lokasi tumor untuk menghentikan pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali. Radioterapi dilakukan untuk menghilangkan tumor yang tidak bisa diangkat dengan cara operasi, serta menurunkan risiko tumor muncul kembali. Radioterapi dilakukan dalam serangkaian terapi, selama 3-7 minggu.

Serupa dengan kemoterapi, radioterapi juga memiliki beberapa efek samping. Di antaranya rambut rontok, tubuh lelah, dan rasa tidak enak badan. (ldp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya