Benarkah Media Sosial Baik untuk Kesehatan Mental?

Platform media sosial Youtube
Sumber :
  • Twitter.com/@YouTube

VIVA – Media sosial selama ini dianggap membawa dampak buruk bagi kesehatan mental. Tapi sebuah studi terbaru justru menyatakan sebaliknya.

Kemenkominfo Mengadakan Kegiatan Webinar "Hak dan Tanggung Jawab di Ruang Digital"

Menggunakan media sosial dan internet secara teratur dapat meningkatkan kesehatan mental di antara orang dewasa dan membantu menangkal tekanan psikologis yang serius, seperti depresi dan kecemasan.

Menurut peneliti dari Michigan State University di Amerika Serikat, teknologi komunikasi dan platform media sosial membuatnya lebih mudah untuk menjaga hubungan dan mengakses informasi kesehatan. Menurut seorang profesor di Michigan State University, Keith Hampton, sampai sekarang orang dewasa belum menjadi fokus banyak penelitian tentang dampak kesehatan mental dari penggunaan media sosial.

Kemenkominfo Menggelar Nobar Webinar "Mengenal Literasi Digital Sejak Dini"

Sebagian besar studi di media sosial berfokus pada siswa muda dan mahasiswa, dan efeknya dapat dijelaskan oleh tahap kehidupan, daripada penggunaan teknologi.

“Mengambil potret kegelisahan yang dirasakan oleh kaum muda saat ini dan menyimpulkan bahwa seluruh generasi berada dalam risiko karena media sosial mengabaikan perubahan sosial yang lebih penting," kata Hampton, seperti dilansir dari Indian Express.

Ketua DPD PSI Jakbar Mundur, DPW PSI Jakarta: Kami Tidak Mentolerir Kekerasan Seksual

Menurutnya, ada faktor lain yang berkontribusi pada gangguan kesehatan mental selain media sosial. Misalnya, meningkatnya keluarga anak tunggal, lebih banyak orangtua yang protektif, lebih banyak anak pergi ke perguruan tinggi dan meningkatnya utang di kalangan pelajar.

Dalam studi ini, para peneliti mulai mempelajari populasi yang lebih matang, menganalisis data dari lebih dari 13 ribu hubungan dari peserta dewasa. Mereka menggunakan data 2015 dan 2016, dan menemukan pengguna media sosial 63 persen lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami tekanan psikologis yang serius dari satu tahun ke tahun berikutnya, termasuk depresi berat atau kecemasan serius.

Memiliki anggota keluarga besar di media sosial semakin mengurangi tekanan psikologis, asalkan kesehatan mental anggota keluarga mereka tidak menurun. Studi yang dipublikasikan dalam Journal of Computer Mediated-Communication menantang gagasan bahwa media sosial, teknologi mobile, dan internet berkontribusi terhadap krisis kesehatan mental.

Para peneliti menemukan bahwa seseorang yang menggunakan situs jejaring sosial adalah 1,63 kali lebih mungkin untuk menghindari tekanan psikologis yang serius. Sejauh mana teknologi komunikasi mempengaruhi tekanan psikologis bervariasi sesuai dengan jenis dan jumlah teknologi yang digunakan orang dan anggota keluarga mereka.

Perubahan pada kesehatan mental anggota keluarga memengaruhi tekanan psikologis yang dialami keluarga lain, tetapi hanya jika kedua anggota keluarga terhubung di situs jejaring sosial.

"Hari ini, kami memiliki informasi kecil yang terus-menerus bermunculan di ponsel dan feeds Facebook kami, dan kontak yang terus-menerus mungkin penting untuk hal-hal seperti kesehatan mental," kata Hampton.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya