Bersetubuh untuk Atasi Hipotermia Bisa Berakibat Fatal

Ilustrasi hangatkan tubuh
Sumber :
  • pixabay

VIVA – Saat ini viral di tengah masyarakat berita tentang penanganan hipotermia oleh pendaki gunung lewat pendekatan skin to skin dengan cara menyetubuhi. Hal ini akhirnya menimbulkan kontroversi.

Pria Sembunyi di Ruang Roda Pesawat Tujuan Paris-Aljazair, Begini Kondisinya Sekarang

Perlu dipahami, hipotermia adalah suatu keadaan di mana suhu tubuh turun drastis sampai di bawah 35 derajat celcius. Dalam keadaan normal, suhu tubuh kita adalah 37 derajat celcius. Hipotermia adalah keadaan emergensi yang harus segera diatasi. 

Teknik skin to skin memang bisa menjadi alternatif untuk membantu menangani hipotermia. Teknik ini juga dilakukan untuk menghangatkan tubuh bayi baru lahir yang dilakukan oleh ibunya yang disebut dengan teknik Kangaroo.

Korban Tewas Meningkat Jadi 137 Orang dan Belasan Jiwa Belum Ditemukan

"Pada orang dewasa teknik skin to skin tentu bukan dengan cara bersetubuh. Karena pijatan atau guncangan tubuh, atau aktivitas yang membuat berkeringat harus dihindari pada orang yang sedang mengalami hipotermia," ujar spesialis penyakit dalam, dr. Ari F Syam SpPD, melalui pesan teks, Rabu 24 Juli 2019.

Perlu diketahui bahwa gerakan yang berlebihan, terlalu kencang, dan tergesa-gesa bisa memicu gagal jantung.

Frengki Candra Kusuma, Korban Erupsi Gunung Marapi yang Jasadnya Keluarkan Bau Aroma Wangi

Beberapa upaya yang dilakukan pada orang yang sedang mengalami hipotermia antara lain, pindahkan orang itu ke lokasi yang lebih hangat dan kering, misal ke dalam tenda jika memungkinkan. Jika orang tersebut tidak dapat dipindahkan dari kedinginan, lindungi orang itu dari dingin dan angin sebanyak mungkin.

Gunakan selimut atau jaket tebal yang kering untuk menyelimuti seluruh tubuh orang tersebut kecuali wajah. Jika korban masih sadar, berikan minuman hangat dan bukan yang mengandung kafein yang bisa merangsang buang air kecil.

"Untuk mencegah udara dingin kita harus menutupi badan kita agar udara dingin yang menyengat tidak langsung kontak dengan kulit kita," tambah dokter Ari.

Selain itu, gunakan jaket yang dapat menutupi seluruh tubuh, usahakan untuk menggunakan pakaian berlapis, tutup kepala tambahan, kaus kaki tebal dan sarung tangan selama berada di luar di saat udara dingin menyengat. Usahakan selalu untuk menggunakan pakaian yang kering dan bersih. (ldp)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya