Ternyata Milenial Selingkuh karena 2 Hal Ini

Ilustrasi berselingkuh.
Sumber :
  • U-Report

VIVA –Cerita seputar perselingkuhan jadi bahan perbincangan hangat sehari-hari. Mulai dari perselingkuhan seleb hingga kisah di sekitar kita. Rasanya, isu selingkuh tidak ada habisnya.

Ibunda Salshabilla Adriani Bantah Soal Rumor Perselingkuhan Anaknya dengan Rizky Nazar

Perselingkuhan memang rentan terjadi di berbagai fase umur dan kalangan, termasuk milenial. Menurut lembaga penelitian Pew Research Center, mereka yang masuk dalam kategori milenial lahir pada tahun 1981 sampai 1996.

Meski tidak ada penyebab perselingkuhan yang sama dari kasus per kasus, menurut peneliti alasan di balik ketidaksetiaan bisa dikategorikan. Untuk menelaah itu, para peneliti menganalisa hasil survey dan jawaban tertulis dari 104 orang milenial yang berselingkuh dalam enam bulan terakhir. Hasil penelitian diterbitkan dalam The Journal of Sex Research, di mana hasilnya menunjukkan  perselingkuhan sering berhubungan dengan interdependensi dan independensi.

Dituduh Selingkuh, Rizky Nazar Meradang Beri Respons Begini

Perselingkuhan yang masuk kategori interdependensi adalah mereka yang lebih cenderung tidak setia karena merasa tidak mendapat perhatian yang cukup dalam hubungannya, seperti komunikasi yang buruk, tidak ada gairah atau tidak merasa dicintai.

"Perhatian adalah bentuk cinta, itu merupakan tindakan untuk mempertahankan cinta-sebuah hal yang esensial", kata Brandy Engler, Ph.D., psikoterapis dari Los Angeles, dikutip dari laman Women's Health.

Diisukan Jadi Orang Ketiga, Salshabilla Adriani Ngaku Udah Ngobrol Sama Syifa Hadju-Rizky Nazar

Menurut observasi Brandy, milenial berkeyakinan kuat untuk layak mendapat perhatian dan cinta. Mereka lebih tidak malu-malu untuk mencari perhatian dibandingkan generasi sebelumnya. "Memberikan perhatian yang sedikit atau terpecah tidak akan berhasil dengan wanita milenial. Mereka lebih mudah untuk meninggalkan pasangan atau berselingkuh dibanding generasi sebelumnya," kata Brandy.

Kebalikannya dari kategori selingkuh karena interdependensi, mereka yang termasuk dalam kategori independensi berselingkuh karena ingin otonomi yang lebih serta terbebas dari hubungan mereka. Menurut Brandy, alasan itu sebenarnya tidak terlalu tepat untuk milenial, "Dalam teori perkembangan psikologis, dilema kebebasan berada dalam fase remaja, bukan pada fase umur 20-an atau 30-an." Tapi Brandy berargumentasi dari hasil pengamatannya, bahwa dilema untuk tetap bebas atau berada dalam hubungan yang berkomitmen berlanjut pada usia 20-an.

Menurut para peneliti, untuk mendapat satu teori mengapa milenial berselingkuh harus menilik pada keterlekatan awal, ikatan yang kita bentuk dengan orang terdekat pada awal kehidupan. Mereka yang masuk dalam kategori perselingkuhan karena interdependensi umumnya menghindari keterlekatan. Menurut penelitian, artinya mereka kesulitan untuk terhubung secara intim dengan pasangan.

Di sisi lain, mereka yang tergolong dalam perselingkuhan karena independensi lebih cenderung punya kecemasan dalam hal keterlekatan. Dalam kata lain, ketakutan akan kehilangan pasangan membuat mereka memilih menjauhi pasangan.

Meskipun mayoritas responden milenial menunjuk independensi atau interdependensi sebagai alasan berselingkuh, 40% di antaranya mengaku selingkuh karena alasan klasik seperti mabuk, tergoda atau mengejar gairah dari sebuah perselingkuhan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya