Bayi di India Lahir dengan Tiga Kepala

Ilustrasi bayi
Sumber :
  • Pexels

VIVA – Dokter di India dibuat terpana setelah seorang wanita yang mereka yakini kehamilannya normal, melahirkan bayi dengan tiga kepala. Seperti dilansir dari Health24, sang ibu dirawat di distrik Etah di Uttar Pradesh India, pada 11 Juli setelah menderita rasa sakit yang hebat dalam proses persalinannya.

Saat itulah para dokter menemukan bahwa bayi perempuan yang baru lahir memiliki cacat lahir yang langka yang disebut ensefalokel. Selain dari kepala yang biasa, bayi perempuan memiliki ini memiliki dua tonjolan besar yang terbentuk di bagian belakang tengkoraknya.

Rumah Sakit Anak menyatakan bahwa cacat ini adalah tonjolan otak dan membran otak seperti kantung (jaringan yang menutupi dan melindungi otak) melalui lubang di tengkorak.

Karena kurangnya fasilitas medis, baik ibu dan bayi dirujuk ke Rumah Sakit Distrik di Etah. Bayi itu nantinya akan dibawa untuk MRI, sehingga para dokter akan mendapatkan gambaran yang jelas tentang bagian dalam tubuhnya.

Rajesh Thakur, Kepala Inspektur Medis di Rumah Sakit Distrik Etah, mengatakan dokter akan memisahkan kepala bayi malang itu setelah melakukan MRI.  

“Tubuh anak belum sepenuhnya berkembang. Kami akan melakukan pemindaian MRI dan kemudian melakukan operasi untuk memisahkan 'kepala'," ujarnya.

Sebagai informasi, Ensefalokel adalah jenis cacat lahir yang jarang dari tabung saraf yang memengaruhi otak. Ensefalokel dapat berupa tonjolan atau proyeksi otak seperti kantung dan selaput yang menutupinya melalui lubang di tengkorak. 

Ensefalokel terjadi ketika tabung saraf tidak menutup sepenuhnya selama kehamilan. Akibatnya adalah bukaan di di sepanjang tengkorak bagian tengah dari hidung ke belakang leher, tetapi paling sering di bagian belakang kepala,  di bagian atas kepala, atau antara dahi dan hidung.(nsa)

5 Rekomendasi Makanan untuk Ibu Menyusui Agar ASI Lancar
Ilustrasi hamil/ibu hamil/USG.

1000 Hari Kehidupan Penting untuk Cegah Stunting, Dimulai dari dan Sampai Kapan?

ASI eksklusif merupakan faktor protektor penting yang dapat menurunkan risiko terjadinya stunting. Sayangnya cakupan keberhasilan pemberian ASI Eksklusif masih rendah.

img_title
VIVA.co.id
7 Mei 2024