Penderita Autoimun di Indonesia Capai 5.000 Orang Lebih

Ilustrasi penyakit Autoimun
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Selain virus HIV-AIDS, penyakit lain yang tak kalah penting untuk menjadi perhatian serius pemerintah adalah autoimun. Di Indonesia sendiri, jumlah penyintas penyakit ini ada lebih dari 5.000 penderita. Biasanya, penyakit berbahaya itu menyerang kaum wanita dan anak-anak.

Ameer Azzikra Kritis Sebelum Meninggal, Ini Gejala Infeksi Liver

Ironisnya lagi, tak sedikit penderita autoimun berasal dari kalangan tidak mampu. Untuk diketahui, penyakit autoimun adalah kondisi ketika sistem kekebalan tubuh seseorang menyerang tubuh sendiri. Normalnya, sistem kekebalan tubuh menjaga tubuh dari serangan organisme asing, seperti bakteri atau virus.

Namun, pada seseorang yang menderita penyakit itu, sistem kekebalan tubuhnya melihat sel tubuh yang sehat sebagai organisme asing. Sehingga sistem kekebalan tubuh akan melepaskan protein yang disebut auto anti bodi untuk menyerang sel-sel tubuh yang sehat.

Hati-hati, 3 Penyakit Autoimun Kulit Kerap Muncul Saat Pandemi

Firda Athira Foundation, salah satu organisasi kaum milenial yang konsen bergerak secara khusus terhadap anak-anak marjinal korban autoimun ini berharap, ada perhatian lebih dari pemerintah maupun seluruh lapisan masyarakat terhadap para penderitanya.

“Pesan saya untuk anak-anak muda mari bersama bergandengan tangan untuk memberikan dukungan positif terhadap anak-anak marjinal, khususnya yang terkena autoimun,” kata Co-founder Firda Athira Foundation, Firda Athira Azis pada wartawan, Sabtu 27 Juli 2019

Awalnya Sariawan, Aktris Ini Ternyata Idap Autoimun

Kebanyakan dari penyakit autoimun belum dapat disembuhkan, namun gejala yang timbul dapat ditekan dan dijaga agar tidak timbul flare. Pengobatan untuk menangani penyakit autoimun tergantung pada jenis penyakit yang diderita, gejala yang dirasakan, dan tingkat keparahannya. Untuk mengatasi nyeri, penderita bisa mengkonsumsi aspirin atau ibuprofen.

“Intinya autoimun itu adalah kondisi di mana sel-sel imun tubuh kita tak bisa membedakan mana yang harus diserang dan mana yang jadi bagian diri kita,” tutur Firda. Ia menambahkan, sampai saat ini kementerian kesehatan masih melakukan pendataan terhadap para penderitanya.

“Saya yakin pemerintah mencoba yang terbaik. Nah kalau saya fokus pada anak-anak marjinal. Saat ini yang mereka sangat butuhkan adalah dukungan positif. Kita tidak selalu memberi materi tapi perhatian dan kasih sayang,” kata dia.

Bentuk perhatian terhadap para penderita autoimun belakangan ini juga menjadi sorotan Clerry Cleffy Institute, sebuah lembaga yang bergerak di bidang psikologi dan kemanusiaan.

Direktur Clerry Cleffy Institute, Dwi Prihandini mengatakan, pihaknya sengaja menggandeng foundation tersebut karena konsen pada anak dan wanita marjinal yang terkena autoimun.

“Sudah saatnya sosok milenial anak muda sekarang untuk ikut terlibat aktiif terhadap sebuah persoalan. Harapan saya remaja ini semakin paham dan tahu apa itu autoimun dan dampaknya. Karena kita akan menghadapi bonus demografi,” katanya

Bentuk dukungan yang diberikan, kata Dwi, di antaranya adalah mendorong para penyintas autoimun untuk mandiri sehingga bisa memberikan manfaat bagi dirinya maupun orang lain. “Kita kasih bantuan modal usaha. Bantuan modal usah langsung dan bantuan non modal usaha. Bisa berupa pelatihan dan uang tunai.”

Clerry Cleffy Institute sendiri, jelas Dwi, telah berperan aktif pula terhadap para penderita ODHA dan lainnya. Khusus untuk para penderita autoimun, Dwi berambisi program bantuan bersama ini dapat dilakukan di 34 provinsi.

“Cita-citanya ingin program ini di 34 provinsi, tapi kita coba dulu di 10 kota besar di Indonesia dengan harapan ini akan menular dan peduli ada apa dengan autoimun bukan ada apa dengan cinta ya,” tuturnya

Dwi pun berharap, dengan adanya kegiatan ini, semua pihak bisa saling memberikan dukungan agar jumlah penyandang autoimun terdata dengan baik.

“Harapan kita tentu saja bisa mendorong kesejahteraan mereka (penderita autoimun) dimasa yang akan datang,” ujar dia.   

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya