Payudara Besar Cepat Orgasme? Ini Penjelasan Dokter Boyke

Ilustrasi bercinta.
Sumber :
  • Pexels/freestocks.org

VIVA – Ukuran payudara seringnya menjadi faktor penentu kepuasan para pria di ranjang. Namun, tak sedikit juga yang beranggapan bahwa ukuran payudara yang besar menentukan kemudahan para wanita mencapai klimaks.

Warga Kian Resah Dengan Maraknya Pelacuran di Jalanan Kota Ini

Banyak mitos dan fakta terkait seks yang beredar di masyarakat. Di mana anggapan tersebut sering membuat salah kaprah. Berikut VIVA rangkum deretan mitos dan fakta seks dari spesialis kandungan dr. H. Boyke Dian Nugraha, SpOG MARS, beberapa waktu lalu.

1. Ukuran mr P

Konsumsi Garam Berlebih Sebabkan 3 Penyakit Ini, Berujung pada Masalah Seksual

"Yang paling sering adalah, bahwa ukuran penis itu menentukan. Meskipun memang ada (benarnya), tapi tidak selalu," ungkap dokter Boyke.

Menurut dokter Boyke, paling penting adalah pemahaman pria saat menjalani tahapan seks. Ia menekankan perlu adanya permainan foreplay, jelang orgasme, orgasme, dan after play.

Peradangan Vagina Hingga Seks Menyakitkan, Penelitian Temukan Solusi Atasi Masalah Kewanitaan

2. Hamil tidak boleh berhubungan seks.

"Wanita hamil tidak boleh melakukan hubungan sex, itu mitos. Hubungan sex selama itu menyehatkan hubungan suami istri, enggak masalah. Boleh-boleh saja mau itu hamil atau enggak," paparnya.

Baca juga: 7 Fantasi Aneh Pria pada Payudara Wanita

3. Pria harus orgasme lebih dulu

"Hubungan sex itu harus laki-laki ditahan dulu, atau harus perempuan dulu yang menyerah, itu mitos. Yang paling bagus itu orgasme secara bersama-sama," kata dia.

Untuk bisa orgasme bersamaan, dokter Boyke menegaskan aga? para suami menjalani tahapan seks dengan tepat. Selain itu, ia harus tahu titik sensitif istri serta paham kapan sang istri sudah akan menjelang orgasme.

4. Payudara besar mudah orgasme

"Mitos kalau wanita payudara besar lebih mudah orgasme daripada yang payudara kecil. Sepanjang payudara itu dirangsang, itu masih bisa, sama saja semuanya. Tergantung titik erogennya dirangsang atau tidak," jelasnya.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya