Peneliti Klaim Temukan Obat yang Bisa Atasi TBC

ilustrasi batuk.
Sumber :
  • Viva.co.id/Lutfi

VIVA – Tuberkulosis atau dikenal dengan sebutan TBC, salah satu penyakit sangat menular yang mematikan. Bahkan, angka kasus TBC kini telah melampaui AIDS sebagai penyebab utama kematian yang menular di dunia, dan bakteri yang paling mematikan.

IDAI Ungkap Bahayanya Jika TBC Masih Dapat Stigma Negatif

Bakteri TBC ini tahan terhadap keempat jenis obat antibiotik yang biasanya digunakan untuk membasmi penyakit. Hanya sebagian kecil dari 10 juta orang yang terinfeksi TB setiap tahun mendapatkan jenis ini, tetapi sangat sedikit dari mereka yang bertahan.

Meski begitu, peneliti terus mengembangkan obat-obatan untuk bisa menyembuhkan pasien TBC. Adalah tiga obat yang terdiri dari bedaquiline, pretomanid dan linezolid yang cukup berhasil mengatasi bakteri pada pengidap TBC. Ketiga obat tersebut dinamakan sebagai BPaL.

Penderita HIV Harus Minum Obat Cegah TBC, Ini Alasannya

"BPaL adalah 'ramuan' yang kuat, karena terdiri dari tiga jenis obat mematikan ditambah beberapa jenis obat pendukung lain," ujar peneliti, Dr. Pauline Howell, dikutip dari laman New York Times, Jumat 16 Agustus 2019.

Howell menjelaskan bahwa dua obat keras dari ramuan itu bisa menghancurkan dinding bakteri sementara efek lainnya yaitu menghentikan perkembangbiakan bakteri TB. Tetapi, pengobatan baru ini bukan tanpa risiko. 

AS Donasikan US$1,6 Juta untuk RS Muhammadiyah

Baca juga: Pentingnya Melibatkan Kaum Muda Untuk Mengakhiri Tuberkulosis

Penggunaan linezolid jangka pendek dapat membunuh saraf di kaki, membuatnya sulit untuk berjalan, atau dapat menekan sumsum tulang di mana sel-sel darah dibuat. Sehingga, peneliti masih mengembangkan lagi dosis ideal yang tepat untuk meminimalisir risiko tersebut.

Sementara, jenis bedaquiline sudah disetujui Badan POM Amerika Serikat pada 2012 silam untuk digunakan terhadap TB yang resistan yakni bakteri yang sulit dibasmi. Untuk obat keras Pretomanid, masih menjadi pertimbangan banyak pihak.

Meski begitu, sebagian besar dokter menyetujui penggunaan 'ramuan' baru ini untuk mengobati pengidap TBC. Semoga saja peneliti bisa semakin mengembangkan obat-obat yang berpotensi menyembuhkan penyakit TBC, ya. (ldp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya