Polusi Jakarta Kembali Buruk, Efeknya Sama Seperti Rokok

Polusi Jakarta
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Polusi udara lagi-lagi menimpa Ibu Kota Jakarta. Data terbaru pada hari ini, Jumat, 16 Agustus 2019, Air Visual mencatat angka Air Quality Index (AQI) mencapai 242.

Lagi, SYL Minta Pindah Karena Oksigen di Rutan KPK Kurang: Paru-paru Saya Setengah

Kategori AQI dengan angka di atas 100, sebenarnya sudah tidak sehat. Sebab, angka tersebut sudah bisa memicu penyakit bagi mereka yang memiliki gangguan sistem pernapasan seperti asma. Apalagi, angka AQI yang mencapai lebih dari 200, tentunya sangat berbahaya bagi pernapasan.

Bicara mengenai efek berbahaya polusi udara bagi sistem pernapasan, ternyata memiliki risiko yang hampir mirip seperti menghabiskan sekotak rokok selama sehari. Peneliti mengungkap, penyakit pada paru-paru rentan mengintai pada mereka yang sering terpapar polusi udara buruk. 

Ada Kabar Baik untuk Pasien Kanker Paru-paru

"Kami terkejut melihat betapa kuatnya dampak buruk yang dihasilkam dari perubahan polusi udara pada kondisi paru yaitu empisema. Dari scan pada paru, efeknya ternyata sama seperti usai merokok," ujar profesor Universitas Washington, Joel Kaufman, dikutip dari laman The Health Site, Jumat 16 Agustus 2019.

Joel juga menambahkan, risiko empisema paru akan semakin kuat jika paparan polusi udara buruk terus dihirup. Di mana hal tersebut sama buruknya dengan menghabiskan sekotak rokok per hari dalam 29 tahun. Seram ya.

Kenang Sosok Polo Srimulat, Roy Marten: Dia Cerdas dan Sangat Religius

Empisema sendiri merupakan kondisi di mana lapisan di paru-paru yang rusak sehingga memicu bersin, batuk, dan sesak napas bahkan hingga kematian. Studi yang dipublikasikan dalam jurnal JAMA melibatkan lebih dari 7 ribu relawan yang terpapar polusi di kota besar selama 18 tahun.

Di Ibu Kota Jakarta tercinta ini sebenarnya berpotensi untuk memiliki kualitas udara yang sehat. Hanya saja, banyaknya transportasi yang digunakan untuk beraktivitas, cenderung membuat polusi kian bertambah sehingga memperburuk kualitas udara. Yuk, budayakan menggunakan transportasi umum agar Jakarta bisa memiliki udara yang segar. (zho)

Hasil pemeriksaan rontgen paru-paru terdapat tuberkulosis

Indonesia Peringkat Kedua, Negara dengan Kasus Terbanyak TB di Dunia

Jumlah kasus TB di Indonesia diperkirakan sebanyak 1.060.000 dan terdapat 134 ribu kematian akibat TB per tahunnya, atau 17 orang yang meninggal akibat TB setiap jamnya.

img_title
VIVA.co.id
24 Maret 2024