Kemenkes: Masyarakat Jangan Langsung Percaya Khasiat Kayu Bajakah

Kayu Bajakah
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Tanaman Bajakah yang diklaim bisa menyembuhkan kanker payudara menjadi perbincangan hangat dalam beberapa hari terakhir. Bajakah sendiri sebenarnya adalah sebutan bagi batang menjalar yang menjadi bagian dari tanaman. Istilah tanaman bajakah belum merujuk pada jenis spesies tertentu. 

Viral Obati Kanker, Menkes Sebut Bajakah Masih Diteliti

Kepala Balai Besar Tanaman Obat dan Obat Tradisional Tawangmangu, Akhmad Saikhu, mengingatkan masyarakat untuk tidak langsung percaya terhadap klaim bajakah bisa menyembuhkan penyakit kanker karena masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Kementerian Kesehatan juga akan segera melakukan penelusuran tanaman bajakah yang telah diteliti oleh dua pelajar SMA di Palangka Raya.

“Penyembuhan kanker secara kuratif harus melalui penegakkan diagnosis dokter. Penggunaan obat tradisional atau jamu untuk menguatkan daya tahan tubuh boleh saja. Namun tidak bisa dikatakan itu menyembuhkan kanker,” jelas Saikhu di dalam siaran pers yang diterima VIVA.co.id Jumat 15 Agustus 2019. 

Kemenkes Sebut Kayu Bajakah Punya Potensi Sembuhkan Kanker

Jamu atau obat tradisional selama ini digunakan berdasarkan konsep kepercayaan secara turun temurun yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Penggunaan secara empiris ini belum bisa digunakan sebagai acuan dalam pemanfaatan tumbuhan obat atau jamu secara luas di masyarakat.

Baca juga: Alih-alih Kayu Bajakah, 4 Jenis Makanan Ini Juga Bisa Cegah Kanker.

Masih Ingat Pak Warsito? Menurutnya Bajakah Jauh Lebih Aman

Untuk itu, Badan Litbangkes melalui program Saintifikasi Jamu melakukan pembuktian secara ilmiah khasiat berbagai tanaman obat ini. Untum dapar digunakan sebagai obat dan jamu kepada pasien upaya kuratif, perlu rangkaian penelitian yang dimulai dari standarisasi tanaman untuk menjadi bahan baku yang bermutu dan aman. 

Setelah itu perlu dilanjutkan dengan uji pra-klinik pada hewan coba, dan kemudian uji klinik pada manusia melalui fase 1 sampai dengan fase 4. Analisis lanjut hasil Ristoja terhadap formula jamu untuk tumor/kanker, pada tahun 2018 dilakukan skrining in-vitro terhadap tanaman obat maupun formula jamu yang dimanfaatkan untuk tumor dan antikanker. 

Dari hasil pengujian terhadap beberapa sel kanker (sel kanker payudara, sel kanker kolon, dan sel kanker serviks) diketahui bahwa ada beberapa tanaman yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai obat antikanker, antara lain Mikania micrantha Kunth, Leucas lavandulifolia Sm., Callicarpa longifolia Lam., Calophyllum inophyllum L., Tetracera scandens (L.) Merr., dan akar batu/aikabasa (Cucurbitaceae).

Terkait dengan hal ini, Yuli Widiyastuti, Peneliti di Balai Besar Tanaman Obat dan Obat Tradisional Tawangmangu memberikan penjelasan bahwa sama seperti bajakah yang ditemukan siswa SMA untuk mengatasi kanker, Aikabasa merupakan akar tanaman menjalar yang telah digunakan secara turun temurun untuk mengatasi kanker. 

Aikabasa digunakan oleh salah satu suku di Nusa Tenggara Timur untuk mengatasi tumor/kanker dan sampai saat ini belum berhasil diidentifikasi sampai level spesies. (ldp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya