Viral Anak Tewas Karena Berenang Sambil Disuapi Makan, Ini Kata Ahli

Ilustrasi bayi
Sumber :
  • pixabay

VIVA – Kabar seorang anak yang meninggal usai diberikan makan sambil berenang ramai di media sosial. Dalam pesan berantai tersebut mengatakan bahwa kala itu sang anak diberi makan sushi dan kembali berenang dengan sambil mengunyah makannya. 

Biasanya Jadi Panutan, Nikita Willy Kali Ini Dikritik karena Biarkan Anak Makan Sambil Ngantuk

Tak lama ia naik ke permukaan dan tertidur lemas. Orang tuanya menganggapnya kelelahan. Namun beberapa waktu kemudian disadari bahwa ia sudah tidak bernyawa. Banyak yang menyebut bahwa makanan tersebut masuk ke paru-paru yang membuatnya sulit bernapas. Tapi benarkah makan sambil berenang sedemikian bahaya?

Seperti dilansir dari The Conversation, Profesor, Sekolah Ilmu Rehabilitasi, Universitas Griffith, Peter Milburn mengatakan, memang benar bahwa pencernaan mengalihkan sebagian darah dari otot untuk membantu proses pencernaan. 

3 Toko Roti di Gaza Dibuka Kembali untuk Pertama Kalinya Sejak Perang Israel-Hamas Oktober 2023

Dengan berkurangnya aliran darah, ada potensi lebih sedikit oksigen yang tersedia untuk otot dan perut yang bekerja, Ini yang menjadi potensi penyebab kram. 

Kram adalah kontraksi spasmodik disengaja dari otot rangka selama atau setelah latihan, biasanya terkait dengan kelelahan. Tetapi kram saat berolahraga lebih mungkin karena kombinasi faktor, seperti dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit dan kelelahan neurologis, yang unik untuk setiap orang.

Berasa di Curug, Emak-emak Indonesia Gelar Tikar dan Makan Lesehan di Bandara Changi

Ia mengatakan bahwa faktanya kita memiliki cukup darah untuk menjaga semua bagian tubuh kita berfungsi setelah makan besar.

Meski demikian pemeriksaan laporan Australia Royal Lifesaving Association tentang tenggelam selama beberapa tahun terakhir tidak menyebutkan adanya korban jiwa setelah makan. 

Dan baik Akademi Pediatri Amerika, Komisi Keamanan Produk Konsumen Amerika Serikat, maupun Palang Merah Amerika tidak menawarkan pedoman atau peringatan apa pun yang berkaitan dengan berenang setelah makan.

Organisasi-organisasi ini jauh lebih peduli dengan peningkatan risiko tenggelam akibat minum alkohol. Alkohol dan obat-obatan dapat sangat merusak penilaian dan kemampuan fisik, dan meningkatkan risiko kejang pita suara jika air masuk ke tenggorokan.

Pada periode pelaporan 2010-2011, tercatat 17 persen dari semua tenggelam di Australia dikaitkan dengan alkohol atau narkoba. Dalam kelompok usia 18 hingga 34, angka ini jauh lebih tinggi hingga 45 persen. Jadi, penting untuk mewaspadai risiko alkohol dan obat-obatan ketika berada di sekitar air.

Bukan cuma tak nyaman, berenang dengan perut penuh juga bisa sebabkan muntah hingga risiko yang lebih besar untuk tenggelam. (ldp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya