Pria Gemuk dan Sering BAB Berdarah, Hati-hati Kena Kanker Usus

Ilustrasi pria gemuk
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Pria berisiko lebih tinggi 30 persen terkena penyakit kanker usus besar dibanding wanita. Karena itu, pria disarankan untuk melakukan pemeriksaan usus besar ketika sudah menginjak usia 45 tahun.

Termasuk Polusi Udara, Ini 10 Penyebab Penyakit Jantung yang Perlu Diketahui

Sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal The American Medical Association, menemukan bahwa pria 1,8 kali lebih tinggi berisiko terkena tumor jinak, yang kemungkinan berkembang menjadi lebih ganas dan mempunyai peluang dua kali lebih tinggi terkena kanker usus besar. Temuan ini juga mengungkapkan bahwa pria terkena penyakit ini pada usia 10 tahun lebih awal ketimbang wanita.

Namun, menurut Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH, MMA, FINASIM, FACP, pada tayangan Ayo Hidup Sehat (AHS) di tvOne, Kamis, 29 Agustus 2019, menjelaskan bahwa hal tersebut hanya terjadi pada pria yang menderita obesitas.

7 Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula untuk Kesehatan, Bisa Turunkan Obesitas

"Pria yang menderita obesitas berisiko 30 persen lebih tinggi terkena kanker usus dibanding wanita," ujarnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, kanker usus tergolong penyakit mematikan, karena penyakit satu ini sulit dideteksi pada stadium awal, karena tidak memiliki gejala yang khas. Gejala-gejalanya bisa dibilang hampir sama dengan gangguan pencernaan lainnya, seperti diare, kram perut dan perut kembung.

85 Persen Ibu Pilih Beri Susu Formula Ketimbang ASI, Ahli Ungkap Dampaknya

Seseorang mungkin baru merasakan ada yang aneh ketika gejala awal tersebut berlangsung secara terus-menerus atau berulang-ulang. Selain itu, ada juga gejala lainnya seperti mudah lelah, buang air besar berdarah, penurunan berat badan secara drastis, hingga kaburnya pandangan. Nah, bila hal itu sudah terjadi, maka bisa dibilang kanker sudah memasuki tahap lanjut. 

Dua faktor risiko yang disebut-sebut sebagai biang kerok dari penyakit kanker usus besar adalah gaya hidup dan faktor genetik. Kebiasaan mengonsumsi makanan berlemak, daging merah dan kurang serat, tidak berolahraga, merokok, serta konsumsi alkohol, menjadi penyebab perkembangan penyakit satu ini.

Jika orangtua kamu diketahui menderita penyakit kanker usus besar, maka kamu juga memiliki risiko untuk terkena penyakit ini. Tapi, jika kamu menjalani gaya hidup sehat dan menghindari hal-hal di atas, risiko menderita kanker tidak akan terjadi.

Sebaliknya, jika kamu tidak memiliki riwayat keluarga yang menderita kanker usus, tapi kamu menjalani gaya hidup tidak sehat seperti yang disebutkan di atas, tentu kamu akan berisiko terkena penyakit ini.

Untuk itu, kamu disarankan untuk melakukan skrining ketika sudah menginjak usia 45 tahun untuk mengetahui apakah kamu berisiko menderita kanker usus atau tidak. Semakin dini ditemukan, atau masih berada pada stadium 1, harapan hidup akan jauh lebih besar. (nsa)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya