Wajah Jedar Merah Iritasi, Pakar Kulit: Apa Benar Karena Anastesi?

Jessica Iskandar
Sumber :
  • VIVA/ Aiz Budhi

VIVA – Beberapa waktu lalu, presenter kenamaan Jessica Iskandar (Jedar) terlihat mengunggah foto wajahnya yang penuh bercak merah. Dijelaskan Jessica wajahnya yang penuh bercak merah tersebut disebabkan oleh krim anestesi yang dioleskan ke wajahnya. 

El Barack Menangis Saat Isoman, Jessica Iskandar Menemani Lewat VC

Pada saat itu, Jedar sapaannya hendak melakukan perawatan Ulthera atau agar terlihat awet muda. Krim anestesi yang dioleskan ke wajahnya itu dimaksudkan untuk meminimalisir rasa sakit pada wajah saat terapi ini. 

Dia menjelaskan bahwa setelah 50 menit dioleskan krim anestesi itu bercak-bercak merah di wajah Jessica Iskandar pun mulai tampak. Bercak-bercak merah itu pun tidak hilang setelah 24 jam perawatan. 

Inul Daratista Undang Chef Hingga Hoax Ariel NOAH Meninggal

Lalu sebenarnya apa fungsi dan bagaimana krim anestesi dapat membuat kulit seseorang alergi? VIVA pun menghubungi dokter aging, dr. Haekal Yassier Anshari, M.Biomed (AAM) untuk menjelaskan hal tersebut. 

Dokter Haekal menjelaskan bahwa memang krim anestesi itu berfungsi untuk meminimalisir meminimalkan rasa nyeri saat akan diterapi ulthera. Namun soal penyebab alergi yang dialami oleh Jedar dr. Haekal pun menanyakan apakah alergi yang dialami calon istri Richard Kyle ini memang benar akibat dari krim anestesi itu. 

Anak Kena COVID-19 Saat Jedar Hamil, Vincent Verhaag Pasang Badan

“Penyebab alergi nya harus dicari tahu dahulu apakah memang dari anestesi atau sebab lain. Apakah dari segi medis sudah dipastikan penyebabnya (dari) zat anestesi?,” kata dia saat dihubungi VIVA, Rabu 4 September 2019. 

Dia melanjutkan, anestesi krim umumnya mengandung 1 zat anestesi saja yaitu Lidocaine tapi ada beberapa brand yang mengandung 3 zat anestesi yaitu Benzocaine, Lidocaine, dan Tetracaine. Yang memang salah satu efek sampingnya dari kandungan zat itu adalah alergi.

“Tapi alergi ini pemicunya banyak dan tidak semua orang bisa mengalaminya,” kata dia.

Dia menjelaskan beberapa pemicu lainnya yang bisa membuat kulit seseorang menjadi alergi seperti adanya interaksi anestesi krim dengan zat lain. Atau mungkin zat residu dari krim wajah lain yang digunakan sehari-hari.

“Makanya biasanya sebelum treatment seperti menggunakan mesin di klinik, client diminta untuk setop menggunakan krim wajah 3 hari sebelum dan 3 hari sesudah treatment di klinik,” jelas dia. 

Dia menjelaskan, selain memerah reaksi yang bisa terjadi akibat alergi krim anestesi antara lain kulit gatal, mengering, mengelupas dan mungkin ada rasa nyeri. Biasanya alergi akibat krim anestesi ini bisa berlangsung lebih dari 24 jam, kata dia 

Untuk mengatasinya biasanya pasien akan diberikan obat kortikosteroid topikal. Dari sisi pasien dokter yang juga host dalam program Ayo Hidup Sehat di tvOne ini juga menyarankan untuk menghindari menggaruk kulit apabila gatal, mengopek-ngopek kulit yang terkelupas selalu menggunakan sunblock bila beraktivitas di luar.

“Selain itu, pasien juga disarankan mencuci muka dengan sabun wajah yang berbahan hypoallergenic,” kata dia. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya