Kemenkes Bantah Bayi Meninggal di Banyuasin Akibat Asap Karhutla

Kabut Asab dari Karhutla Jambi
Sumber :
  • VIVA/Syarifuddin Nasution

VIVA –  Beberapa hari belakangan sempat ramai kabar seorang bayi empat bulan di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan yang meninggal akibat kabut asap hasil kebakaran hutan dan lahan. 

Tekan Deforestasi ke Titik Terendah, Begini Cara KLHK

Namun, hal itu dibantah oleh Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dr. Anung Sugihantono, M.Kes. 

"Kasus bayi saya sudah mendapatkan laporan lengkapnya sebenarnya diagnosa yang dibangun oleh teman-teman di lapangan, enggak ada hubungan langsung dengan asap," ungkap Anung saat ditemui di kantor Kementerian Kesehatan, baru-baru ini. 

Menteri LHK Siti Nurbaya: Indonesia Sukses Tekan Deforestasi dan Karhutla

Anung memaparkan, bayi berusia empat bulan itu pertama kali datang dengan keluhan panas dan sesak karena kondisi panas. Bayi itu awalnya dibawa ke bidan yang kemudian di rujuk ke Puskesmas hingga ke RS Pratama karena membutuhkan perawatan PICU. 

"Tadinya mau diteruskan ke RS tetapi belum sampai di rumah sakit yang bersangkuta meninggal dan diagnosanya tidak secara langsung karen asap," kata Anung. 

Penanganan Karhutla di Sumsel Efektif, Jumlah Hotspot Terus Berkurang

Meski demikian Anung menjelaskan bahwa memang ada sejumlah kelompok yang rentan terhadap paparan polusi akibat kebakaran hutan. Salah satu yang risikonya cukup besar ialah bayi prematur. 

"Kalau bayi prematur risikonya besar mungkin kena asap engga sampe 5 menit aja dia sudah batuk pilek atau kemudian ISPA. Beda beda dewasa kemungkinan masih kuatlah paling pusing-pusing ni kan beda beda ini sangat individual tapi secara umum kalau merah-merah ga ada yang bisa lebih dari 12 jam terpapar,"kata dia. 

Saat ditanya terkait kemungkinan evakuasi, Anung mengatakan bahwa pihaknya belum mempertimbangkan untuk mengevakuasi. Namun, pihaknya telah tim kaji cepat di daerah tertentu. 

"barangkali ada rekomendasi evakuasi, nanti kita lihat. tapi sekarang belum," kata Anung. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya