- Pixabay/pexels
VIVA – Belakangan banyak bermunculan anjuran untuk mengurangi penggunaan bra bagi kaum wanita. Bahkan beberapa orang juga gencar menyuarakan hari tanpa bra. Salah satu pemicunya adalah isu bahwa penggunaan bra, khususnya yang berkawat, jika kelewat intens bisa memicu kanker.
Bra berkawat diyakini berdampak pada kondisi tubuh apalagi jika digunakan dalam jangka waktu yang lama sambil beraktivitas. Namun benarkah demikian?
Spesialis Radioterapi dan Onkologi Dr. M. Amir Shah mengatakan bahwa hal itu hanyalah mitos.
"Itu mitos. Secara logis sebaiknya tidur tidak pakai pakaian yang ketat," ujarnya di Gleneagles Penang Hospital Selasa, 15 Oktober 2019.
Lebih lanjut menurutnya yang paling berpengaruh terhadap munculnya kanker payudara adalah hormon dan pola hidup yang tidak sehat.
"Biasanya hormon, jadi ada wanita yang minum pil pencegah hamil, nikah umurnya sudah lewat dari usia ideal, tidak mau memberi ASI kepada anak. Ini semua pemicu kanker payudara," ujarnya lagi.
Ia juga membandingkan tingkat kesehatan perempuan di masa lalu dengan kehidupan masa kini sungguh berbeda. Menurutnya orang zaman sekarang kurang bergerak dan olahraga, sehingga tubuh tidak terkelola dengan baik.
"Kalau dilihat 50 tahun belakangan kasus semakin banyak, mungkin karena pola makan dan pola hidup, polusi banyak, makanan olahan, makanan instan banyak, merokok dan minum alkohol. Ini semua pemicu kanker, kurang aktivitas olahraga, lebih banyak duduk di kantor dan mobil, jadi tidak begitu fit," tutur dia.
Kanker payudara pun semacam langganan bagi kaum hawa di Indonesia sehingga mereka langsung berobat dan atau tindakan operasi di Penang. Kanker usus dan kanker paru-paru pun menyusul setelah kanker payudara yang diderita orang Indonesia.
