Menteri Terawan Mau Kirim Alat Kontrasepsi ke Pelosok Indonesia

Menkes Terawan Agus Putranto di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa, 22 Oktober 2019.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/hp.

VIVA – Alat kontrasepsi (alkon) merupakan alat yang digunakan untuk menyukseskan program Keluarga Berencana (KB) di Tanah Air. Program yang terus diupayakan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tersebut harus terhambat oleh beberapa hal termasuk keterbatasan alkon di daerah pedalaman.

Pakai Kondom Dobel Malah Berisiko Bisa Berujung di IGD, Kenapa?

Mengenai hal ini, Menteri Kesehatan RI, Terawan Agus Putranto berjanji akan berkoordinasi dengan banyak pihak agar program KB bisa berjalan lancar. Selain distribusi alkon yang dipermudah, komunikasi antar Kementerian akan digiatkan.

"Keterbatasan distribusi alkon, perlu dikoordinasikan dan akan ada gudang-gudang untuk alkon. Jadi sudah ada solusinya. Antar lembaga kementerian ini kolaborasi agar tidak ada tumpang tindih anggaran, sehingga apa yang kurang bisa diperbantukan tanpa menyalahi aturan," ujar Terawan dalam temu media di Kantor BKKBN, Jakarta, Senin, 28 Oktober 2019.

Kondom Juga Bisa Bikin Istri Melayang di Atas Ranjang, Begini Cara Stimulasinya

Di kesempatan yang sama, Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo sebelumnya menyebutkan sulitnya alkon dijangkau hingga desa-desa di Indonesia. Padahal, alkon menjadi salah satu cara tepat dalam membangun keluarga berencana dengan membatasi jarak kehamilan.

"Alat kontrasepsi belum sampai ke pelosok indonesia. Ingin sukseskan KB dengan alat kontrasepsi yang bisa dikirim sampai ke pelosok," ujar Hasto di kesempatan yang sama.

Beri Proteksi Cegah HIV hingga Kehamilan Tak Diinginkan, Begini Cara Pakai Kondom yang Benar

Hasto juga mengatakan bahwa kendala lainnya yang membuat program KB masih sulit dibangun secara meluas, yaitu rumitnya sistem yang dibuat oleh Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS). Tak sedikit yang harus antre dalam waktu lama untuk bisa memasang alkon di puskesmas atau fasilitas kesehatan yang ditanggung BPJS.

"Layanan kontrasepsi terganggu dengan sistem BPJS sekarang, Yang antre banyak, tapi klaimnya sulit dan syarat terlalu sulit dicapai sehingga tujuan kontrasepsi dengan BPJS tidak tercapai," kata Hasto lagi.

Kisah mualaf putra Altar

Terpopuler: Kisah Mualaf Putra Altar, Zaidul Akbar Sebut Tak Perlu Sarapan di Pagi Hari

Berikut deretan 4 rangkuman artikel terpopuler kanal Lifestyle VIVA.co.id dalam Round Up sepanjang edisi Rabu 21 Februari 2024.

img_title
VIVA.co.id
22 Februari 2024