Menkes Terawan Ingin Urai Masalah Harga Obat Mahal

Menkes Terawan Agus Putranto di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa, 22 Oktober 2019.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/hp.

VIVA – Menteri Kesehatan RI dr. Terawan Agus Putranto melakukan pertemuan langsung dengan Kepala BPOM Penny K. Lukito di gedung BPOM, Jakarta, Senin, 4 November 2019. Pertemun tersebut dilakukan dalam rangka mengoordinasikan terkait pengawasan dan harga obat di Indonesia.

Menkes: Prospek Industri Alat Kesehatan Menjanjikan, Indonesia Harus Bisa Produksi Sendiri

Pertemuan tersebut didasarkan atas amanat Presiden Joko Widodo kepada Menkes Terawan. Ia mengatakan bahwa mengatasi harga obat yang tinggi menjadi salah satu yang diamanatkan Presiden kepadanya.

“Harga obat yang tinggi berarti ada sesuatu yang harus ditindaklanjuti,” ungkap dia dalam siaran pers yang diterima VIVA.

Soal Makan Siang Gratis Rp15.000, Apakah Cukup Penuhi Gizi untuk Anak? Ini Kata Menkes

Menkes Terawan mengatakan harga obat bisa murah apabila, pertama, ada pesaing, kedua, regulasi tidak rumit, ketiga, kejelasan regulasi, dan keempat daya beli maayarakat yang tinggi.

“Masalah regulasi, yang penting tidak boleh salah, karena kalau salah akan berdampak ke depannya,” kata Menkes Terawan.

Angka Kematian Petugas Pemilu 2024 Turun, Menkes: Satu Nyawa Buat Kami Sangat Banyak

Menkes menilai BPOM memegang peran penting dalam regulasi pengawasan dan perlu penguatan dari Kemenkes.

“Saya harus bisa membantu baik dari regulasi atau anggaran,” ucap Menkes.

Kepala BPOM Penny K. Lukito mengatakan soal anggaran BPOM telah mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari APBD Non Fisik.

“Kita dapat anggaran DAK dari APBD Non Fisik untuk Pengawasan Obat dan Makanan, ini tahun pertama,” ucap Penny.

Dalam pertemuan itu, dibahas juga terkait tugas dan fungsi BPOM. Ia mengapresiasi bahwa sistem di BPOM sudah berbasis elektronik.

“Sudah bagus, sudah terelektronik. Data sudah transparan,” kata Menkes.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya