Gerakan Potong Rambut Jadi Wujud Peduli pada Penyintas Kanker

Barber Shop.
Sumber :
  • istimewa

VIVA – Rambut rontok pasca kemoterapi bisa menimbulkan kecemasan yang pada akhirnya dapat memengaruhi tingkat kepercayaan diri seorang penyintas kanker. Aji Pangarso Utomo, Advertising Section Leader Mandom Indonesia, mengatakan berdasarkan data yang dipublikasikan Departemen Kesehatan Indonesia di situsnya pada Januari 2019 lalu, prevalensi penderita kanker di Indonesia terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. 

Mengenal Penyakit Radang Usus, Bisa Sebabkan Kanker Usus Besar Jika Dibiarkan

"Angka kejadian penyakit kanker di Indonesia (136.2/100.000 penduduk) berada pada urutan 8 di Asia Tenggara dan berada pada urutan ke-28 di Asia," katanya.

Menurut data Riskesdas, prevalensi tumor atau kanker di Indonesia menunjukkan adanya peningkatan dari 1,4 per 1000 penduduk di tahun 2013 menjadi 1,79 per 1000 penduduk pada tahun 2018.  

Jokowi Bersyukur Angka Stunting Turun dari 37 Persen Menjadi 21 Persen

Adapun menurut data Globocan menyebutkan di tahun 2018 terdapat 18,1 juta kasus baru dengan angka kematian sebesar 9,6 juta kematian, di mana 1 dari 5 laki-laki dan 1 dari 6 perempuan di dunia mengalami kejadian kanker. Data tersebut juga menyatakan 1 dari 8 laki-laki dan 1 dari 11 perempuan, meninggal karena kanker. 

Dalam upaya meningkatkan kepedulian terhadap penyintas kanker di Indonesia, pihaknya bersama KAVA, agensi independen di Jakarta, menciptakan gerakan Bareng Gatsby Terus yang memfasilitasi kegiatan potong rambut dan penataan rambut gratis yang dilakukan secara serempak di barber shop rekanan yang tersebar di wilayah Jabodetabek pada tanggal 30 Oktober 2019 lalu.

Melahirkan Berulang Kali Dapat Menjadi Risiko Kanker Serviks, Benarkah?

Gerakan ini bertujuan untuk memberikan apresiasi dan dukungan bagi para penyintas kanker yang telah berhasil melalui proses kemoterapi yang kerap menyebabkan kerontokan rambut. Selain itu, bersama dengan CISC (Cancer Information and Support Center), kampanye tersebut ditujukan sebagai apresiasi perjuangan para penderita sekaligus mendorong masyarakat agar dapat lebih menghargai dan merawat rambutnya.

Ada juga pemindaian kode QR yang bisa dilakukan masyarakat untuk ikut serta. QR tersebut akan mengarah pada link video di YouTube yang menceritakan kisah inspiratif perjuangan hidup seorang penyintas kanker stadium 4 dalam menghadapi kerontokan rambut sebagai efek dari kemoterapi.

“Kami sangat mengapresiasi dukungan masyarakat terhadap kampanye ini. Tercatat Lebih dari 200 orang dengan sukarela memotong rambut mereka dan lebih dari 40.000 orang yang telah menyaksikan serta memberikan respons positif terhadap video yang tayang di YouTube dalam kurun waktu 3 hari”, ungkap Irwan Wahyudianto, CEO KAVA, dalam siaran persnya.

Nantinya, jumlah partisipasi aktif masyarakat baik yang dilakukan secara offline maupun online, akan dikonversi ke dalam nominal rupiah yang kemudian akan didonasikan kepada pihak CISC guna membantu perjuangan para penyintas kanker. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya