Tips Pilih Klinik Tepat untuk Usahakan Bayi Tabung

Bayi Tabung
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Memiliki keturunan menjadi hal yang paling didambakan pasangan menikah. Namun apalah dikata jika kondisi kesehatan tak memungkinkan seseorang untuk hamil.

Olivia Alan Ungkap Sempat Keguguran 3 Kali, Kini Istri Denny Sumargo Akhirnya Hamil

Masalah kesuburan memang kerap dialami banyak orang di dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa 20 persen wanita Asia menghadapi masalah ketidaksuburan dan pembuahan. 

Karena itu metode-metode untuk mendapatkan anak kerap dilakukan. Beberapa pasangan menjalani ritual kesuburan dari yang tradisional hingga modern.

Bisakah Pasien Endometriosis Hamil Tanpa Program Bayi Tabung? Begini Kata Dokter

Teknologi yang paling terkini untuk mengatasi masalah kesuburan adalah metode In Vitro Fertilisation (IVF) atau yang biasa dikenal dengan bayi tabung.

IVF atau pembuahan in vitro adalah suatu proses pembuahan sel telur oleh sel sperma di luar tubuh wanita (in vitro). Berbeda dengan kehamilan umum, metode bayi tabung memiliki beberapa prosedur yang dilakukan setelah konsumsi obat-obatan atau suntikan hormon ke dalam badan wanita, tindakan bedah atau inseminasi buatan.

Pertama Dalam Sejarah! Badak Putih Utara Berhasil Hamil dengan Bayi Tabung

Meski memiliki metode yang sama, namun setiap klinik IVF punya tingkat keberhasilan yang berbeda. Siska Hernando Business Development Manager Fertility Centre, Alpha IVF Malaysia mengatakan bahwa di Indonesia masyarakat sudah banyak yang teredukasi soal bayi tabung. Akan tetapi, dengan banyaknya klinik bayi tabung yang ada, upaya memilih klinik bayi tabung tetap saja  menjadi salah satu tantangan sebelum menjalankan program tersebut.

"Tim di Alpha IVF, Malaysia sudah melayani banyak pasien dari Indonesia mulai dari tahun 1990an. Teknologi yang canggih dan juga rekor tingkat keberhasilan bayi tabung yang tinggi menjadi pendorong utama untuk masyarakat Indonesia yang datang berkunjung." ujar Siska kepada VIVA saat acara peresmian klinik Alpha IVF, Jumat 8 November 2019 di Kota Damansara Malaysia.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa Alpha IVF punya tingkat keberhasilan mencapai 82,9 persen. Selain teknologi dan tingkat keberhasilan, berikut ini hal-hal yang harus diperhatikan saat memilih klinik IVF.

Teknologi

Teknologi sangat berpengaruh dalam hal pencapaian di bidang fertilitas. 

"Alpha IVF punya peralatan modern untuk berbagai opsi perawatan fertilitas di antaranya PGD/PGS, donasi sel telur, bank sel telur, dan pembekuan embrio menggunakan teknologi Cryotec yang revolusioner dan dapat menghasilkan 100 persen kelangsungan hidup pada embrio yang dicairkan."

Tenaga ahli

Tulang punggung pusat kesuburan yang baik, harus dibuat dari tim individu yang berdedikasi, yang dilengkapi dengan pengetahuan dan pengalaman bertahun-tahun.

Seorang spesialis kesuburan yang baik seharusnya tidak hanya memiliki jumlah kasus sukses yang tinggi tetapi juga harus secara aktif terlibat sebagai pelopor dalam bidang medis perawatan reproduksi dengan melakukan penelitian dan memperkenalkan teknologi medis yang akan terus bermanfaat bagi pasien.

Tim medis di Alpha IVF aktif terlibat di bidang R & D dan sudah menerbitkan lebih dari 150 makalah penelitian di bidang bayi tabung.

One stop solution

Untuk memudahkan prosesnya, sebaiknya jika memilih klinik IVF yang mampu menyediakan seluruh prosedur.

"Beragam servis yang kita tawarkan. Dari Alpha IVF almost komprehensif ya. Kita menyebutnya one stop fertility center semuanya komplit dalam satu tempat."

Harga yang terjangkau

Harga juga menjadi salah satu hal penting. Siska terbuka membeberkan soal harga yang ditawarkan di Alpha IVF.

"Kami selalu terbuka soal harga agar pasien punya ekspektasi sebelum datang ke sini," ujarnya.

Di Alpha IVF ada 2 metode yang bisa dicoba. "Ada yang forzen dan fresh transfer," ujarnya.

Untuk frozen transfer rata-rata harganya berkisar RM35 ribu (Rp105 juta), sedangkan fresh transfer bisa mencapai RM25 ribu (Rp75 Juta).

"Kalau fresh transfer, harga RM25 ribu itu sudah termasuk sampai ke embrio transfer, tapi belum termasuk yang namanya pre-implantation genetic screening, atau sejenis tes tambahan. Karena pasien itu ada yang usianya cukup matang. Karena wanita usia lanjut kromosomnya lebih jelek, jadi saat bikin IVF tingkat kesulitannya lebih tinggi."

Kalau menggunakan PGS, Siska menyebut biayanya bisa mencapai RM50 ribu, atau mencapai Rp150 juta. "Jadi kalau mau bikin IVF itu bisa dicek dulu kromosomnya normal atau tidak. kalau misalnya normal dan dipilih untuk ditransfer, peluang keberhasilannya bisa lebih tinggi.?" 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya