Bercak Putih di Kulit Akibat Vitiligo, Apakah Bisa Sembuh?

Ilustrasi kulit.
Sumber :
  • Freepik/pressfoto

VIVA – Beberapa orang memiliki kondisi vitiligo dan kerap dijumpai di berbagai tempat. Vitiligo sendiri merupakan kondisi penyakit autoimun yang menyebabkan hilangnya pigmen warna di kulit sehingga warna kulit tak merata dan seperti bercak berwarna putih.

Berawal Saling Sindir, Richard Lee dan Kartika Putri Memanas Lagi

Pada kondisi normal, warna kulit, rambut dan mata ditentukan oleh pigmen bernama melanin. Sementara pada Vitiligo, sel-sel yang membentuk melanin tersebut tak berfungsi lagi atau mati. Kondisi ini bisa terjadi di beberapa area di tubuh.

"Sering terjadi di area wajah, punggung tangan, ketiak, dan mulut," ujar Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Anthony Handoko Sp.KK., dalam temu media di kawasan Menteng, Jakarta, Rabu, 20 November 2019.

Dicibir Richard Lee saat Sakit Kulit, Kartika Putri: Dia Orang Berpendidikan Kan?

Namun, Anthony menepis bahwa penyakit ini bisa menular. Sebab, kondisi ini tak menyebar layaknya penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri. Juga penyakit ini tak mematikan dan sayangnya belum ditemukan obat untuk menyembuhkannya secara total.

Tapi perlu diketahui, bila dibiarkan maka bisa menurunkan kepercayaan diri, stres berkepanjangan, dan tentunya menurunkan kualitas hidup. Sehingga, penyakit ini bisa diobati dengan tujuan memperlambat perluasan area.

Sembuh dari Penyakit Kulit, Kartika Putri Balas Netizen yang Sebut Dirinya Kena Azab

"Pengobatan bisa dikatakan berhasil jika melanin dapat berfungsi kembali sebagai pigmen kulit gelap, serta mampu melindungi kulit dari sinar UV matahari yang berbahaya," ujar Anthony.

Ia menegaskan, penanganan tersebut bisa berhasil bila pasien melakukannya dengan disiplin, sehingga secara perlahan, metode yang diberikan dokter bisa meratakan warna kulit dengan baik.

"Meskipun dokter sudah memberikan kombinasi terapi terbaik, hasilnya tidak akan maksimal jika pasien tidak berobat teratur. Menjalani proses terapi Virtiligo memang perlu kesabaran karena lamanya pengobatan tidak bisa ditentukan," ujar CEO Klinik Pramudia itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya