- Pixabay/ SoFuego
VIVA – Khasiat temulawak untuk menambah nafsu makan anak tentu sudah tidak asing lagi. Tapi, yang tidak banyak diketahui masyarakat luas, sebenarnya temulawak memiliki banyak khasiat kesehatan terutama untuk anak.
"Temulawak memiliki ragam manfaat mulai dari antioksidan, anti inflamation/radang, menjaga nafsu makan, menyehatkan pencernaan, menjaga kesehatan hati, menjaga daya tahan tubuh hingga mencegah penyakit kanker," ungkap VP Research & Development, Regulatory & Medical Affairs SOHO Global Health, Dr Raphael Aswin Susilo, saat ditemui pada Upacara Pelepasan Ekspor Terakhir di tahun 2019 SOHO Industri Pharmasi di Kawasan Pulogadung, Jakarta Timur, Jumat, 13 Desember 2019.
Manfaat Temulawak telah terbukti secara turun temurun dan terpublikasi di berbagai jurnal ilmiah. Aswin mengatakan bahwa pihaknya sendiri telah memiliki Centre of Excellence in Herbal Research yang ilmiah untuk mendukung pengembangan produk baru yang bermanfaat.
Sementara itu, Presiden Komisaris PT SOHO Global Health, Eng Liang Tan mengatakan bahwa salah satu produk yang banyak diminati dan diekspor ialah Curcuma xanthorrhiza atau yang lebih dikenal dengan nama Temulawak.
"Tanaman ini menghasilkan rimpang atau umbi akar yang memiliki khasiat sebagai tumbuhan herbal (tumbuhan obat). Tanaman asli Indonesia yang banyak hidup di dataran pulau Maluku, Jawa dan Kalimantan ini dikategorikan sebagai anggota jahe-jahean," kata dia.
Di samping itu, Kepala Badan POM, Dr. Ir. Penny K. Lukito, MCP juga menambahkan bahwa obat herbal seperti temulawak menjadi penting untuk pencegahan, terutama pada anak dari berbagai penyakit. Dengan demikian hal tersebut akan mengurangi angka kesakitan dan juga mengurangi beban dari program JKN.
"Saya menyampaikan apresiasi dan kebanggaan karena telah fokus mengembangkan temulawak dengan menerapkan konsep seed to patient," kata Penny.
Mengandung Banyak Vitamin dan Mineral, 3 Herbal Ini Bisa Bantu Lancarkan ASI
Menjaga kelancaran produksi ASI seringkali menjadi perjuangan bagi banyak ibu. Faktor-faktor seperti stres, kurangnya waktu beristirahat, bisa memengaruhi produksi ASI.
