Soal Vape Disebut Lebih Efektif untuk Pengganti Rokok

Ilustrasi vape.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Pemakaian vape atau rokok elektrik di Indonesia masih sering menuai pro dan kontra. Sebagian pihak percaya bahwa vape memiliki kandungan yang lebih aman ketimbang rokok. Sementara yang lainnya mengatakan bahwa vape sama berisikonya seperti rokok.

Mengerikan, Ini 9 Bahaya Vape Liquid Ganja yang Perlu Diketahui

Tapi, seberapa aman dan efektifkah sebenarnya vape untuk alternatif pengganti rokok?

Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh Lancet Respiratory Medicine, menemukan bahwa vape berisi nikotin dapat membantu orang berhenti merokok lebih cepat. Namun, para peneliti  mengatakan vape harus digunakan bersama dengan terapi berbasis nikotin lainnya seperti patch, permen karet, permen pelega tenggorokan - untuk menjadi yang paling efektif.

Bea Cukai Ajak Masyarakat Berantas Rokok Ilegal di Jember dan Banyuwangi

Sementara itu, Pendiri Yayasan Pemerhati Kesehatan Publik (YPKP), Prof. Dr. Achmad Syawqie Yazid, dalam keterangan tertulisnya kepada VIVA, Kamis, 19 Desember 2019, mengatakan perlu adanya evaluasi klinis labolatoris menyeluruh oleh pemerintah untuk vape. Ia menekankan bahwa masyarakat mempunyai hak untuk mengetahui informasi yang akurat tentang produk alternatif yang resikonya lebih rendah daripada rokok.

"Jika ada edukasi kepada publik dan telah dilakukan riset lokal, maka pemerintah akan menghasilkan kebijakan terbaik,” ujar Syawqie.

Pasal Tembakau di RPP Kesehatan Dinilai Ancam Pelaku Usaha dan Budaya Indonesia

Baca juga: Bukan Cuma Yuni Shara, 75 Persen Wanita Gak Bisa Orgasme saat Bercinta

Ketua Koalisi Indonesia Bebas TAR (KABAR) Ariyo Bimmo, juga meminta pemerintah segera membuat regulasi khusus bagi produk tembakau alternatif yang sesuai dengan karakteristik produk dan profil risikonya. Ia mengatakan bahwa regulasi tersebut harus berdasarkan kajian ilmiah yang komprehensif.

"Oleh karena itu, saya mendorong pemerintah, untuk melakukan kajian ilmiah mengenai produk tembakau alternatif di Indonesia. Sehingga, regulasi yang dibuat nantinya dapat berdasarkan bukti ilmiah dan data yang akurat,” kata Ariyo.

Peneliti YPKP, Dr. Amalia juga memberikan contoh, dengan memaparkan hasil penelitian YPKP tentang produk tembakau alternatif baru-baru ini. ia menunjukkan bahwa pengguna Vape memiliki resiko kesehatan dua kali lebih rendah dibandingkan perokok konvensional. Penelitian ini tentunya masih terus berlangsung dan butuh penelitian lebih lanjut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya