Moms, Jangan Sembarangan Pompa ASI di Toilet Efeknya Bahaya

Botol susu bayi.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Sebagai pejuang ASI dan juga pekerja kantoran, keberadaan ruang laktasi memang jadi salah satu hal krusial yang diperlukan. Tujuannya tidak lain agar ibu dapat menyusui atau memompa ASI dengan nyaman, aman, serta untuk menjaga kebersihan ASI perah yang diberikan ke anak nanti.

Full ASI dan Gak Pakai Babysitter, Kiki Amalia Putuskan Kurangi Pekerjaan Demi Anak

Sebaliknya, ketiadaan ruang laktasi bisa menyusahkan, sehingga tak jarang toilet menjadi pilihan kala terdesak. Padahal hal tersebut bisa berdampak tidak baik bagi anak dan juga ibu. Hal ini diungkapkan oleh Dr.dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK.

Pertama, berkaitan dengan higienitas. Sebab, ketika ibu memberikan ASI yang dipompa di toilet ditakutkan akan membuat ASI terkontaminasi kuman di toilet dan dikhawatirkan akan membuat bayi mudah terkena infeksi. 

85 Persen Ibu Pilih Beri Susu Formula Ketimbang ASI, Ahli Ungkap Dampaknya

“Segala macam kuman di sana. Sistem pencernaan bayi di bawah 6 bulan masih mencerna semua hal termasuk kuman sehingga diserap dan ketika terkontaminasi di toilet gampang kena infeksi,” kata dia di Rarampa, Jakarta Selatan.

Bukan hanya itu, memerah ASI di toilet juga membuat produksi ASI tidak keluar secara maksimal. Hal ini berkaitan dengan posisi ibu saat memerah asi. 

Survei: Ibu Terkendala ASI Malah Keblinger Kasih Kental Manis Hingga Air Tajin

“Pada ibunya, memompa ASI tidak ergonomis, umumnya mereka berdiri dan ini bukan posisi yang ergonomis sehingga bisa menyebabkan ASI enggak keluar maksimal, ujungnya ASI akan drop dan laktasi jadi terputus,” jelas dia.

Dia melanjutkan, memompa ASI di toilet bisa berdampak pada potensi kesehatan jangka panjang bagi ibu. Ini kaitannya dengan ketika posisi saat memerah ASI di toilet yang berpengaruh pada produksi ASI.

“Sering pompa di toilet selain aspek higienitas dan produksi ASI turun, hormon akan keluar enggak jalankan dengan baik jangka panjang, kalau gagal laktasi kemungkinan penyakit tidak menular seperti diabetes, hipertensi meningkat,” jelas dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya