Ibra Azhari 4 Kali Terjerat Narkoba, Kenali Ciri Pecandu Lama

Ilustrasi narkoba
Sumber :
  • dok. Pixabay

VIVA – Di penghujung tahun 2019, deretan artis yang terjerat kasus narkoba semakin bertambah. Kali ini bukan ‘wajah baru’. Kasus narkoba kembali menjerat Ibrahim Salahuddin atau yang lebih dikenal dengan nama Ibra Azhari untuk yang keempat kalinya.

Timnas Indonesia Sedang Berkembang, Pemain Vietnam Malah Pesta Narkoba

Setelah ia meringkuk di jeruji besi di tahun 2000, 2003, 2010 karena narkoba, kini ia kembali kedapatan membawa barang haram itu pada 22 Desember 2019 dini hari.

Dari penangkapan tersebut, polisi menyita barang bukti berupa sabu. Hal tersebut telah dibenarkan oleh Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Herry Heryawan. Rencananya pihak kepolisian akan menggelar jumpa pers siang hari ini.

Nekat Selundupkan Sabu 6 Kg, Tiga Warga Aceh Diringkus di Bandara Kualanamu

"Saya lagi cari data detailnya. Kita rilis nanti ya, jam 10.30 di Ditnarkoba," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus saat dihubungi, Senin, 23 Desember 2019.

Dalam catatan VIVA, empat kali sudah Ibra berurusan dengan kasus kepemilikan narkoba. Ia seolah sulit lepas dari jerat candu narkoba.

Nisa 'Ratu Narkoba' Asal Aceh Bersama 2 Terdakwa Divonis Mati

Baca juga: Ibra Azhari Ketangkap Narkoba, Kenapa Pengguna Lama Susah Berhenti?

Ibra bukan satu-satunya yang sulit lepas dari jeratan narkoba. Sebenarnya lingkungan punya peran penting untuk mengajak seorang pecandu untuk menjauhi narkoba. Hal ini bisa dilakukan dengan mengenali tanda-tandanya.

Tapi mengenali tanda seorang pengguna narkoba juga bukan perkara mudah. Mereka seringkali pandai memanipulasi sehingga sulit untuk mengenalinya. Meski demikian, ada sejumlah tanda yang bisa kita kenali. Dikutip dari laman Drug Abuse, berikut ini beberapa tanda pecandu narkoba lama yang bisa dikenali.

Perubahan fisik

Beberapa gejala penggunaan narkoba yang paling mencolok adalah gejala yang memengaruhi proses fisiologis tertentu. Sebagai contoh, toleransi tubuh  terhadap suatu obat berkembang ketika obat tersebut digunakan cukup lama atau cukup sering. Sehingga tubuh dapat beradaptasi dengan kehadiran zat yang meningkat secara konsisten.

Ketika toleransi tumbuh, peningkatan jumlah atau kekuatan diperlukan untuk mencapai efek sebelumnya. Orang-orang yang menggunakan obat untuk mendapatkan efek obat tertentu mungkin akan mencari dosis lebih besar untuk mengatasi toleransi mereka. Sehingga, mereka menempatkan diri mereka pada peningkatan risiko overdosis yang berpotensi fatal.

Perubahan penampilan dapat menjadi petunjuk tambahan untuk kemungkinan penggunaan narkoba. Beberapa di antaranya seperti mata merah atau sayu, pupil melebar atau menyempit, perubahan berat mendadak, perubahan kebersihan, masalah gigi, perubahan kulit dan masalah tidur.

Gejala perilaku

Penggunaan narkoba cenderung secara signifikan mengubah perilaku dan kebiasaan seseorang. Beberapa obat dapat merusak kemampuan otak untuk fokus dan berpikir jernih. Perubahan perilaku yang mungkin terjadi antara lain, meningkatkan agresi atau mudah marah, lesu, depresi, dan perubahan dramatis dalam kebiasaan dan/atau prioritas.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya