Picu Kematian Anak, Kenali Gejala Demam Berdarah Dengue

Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) Meningkat
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

VIVA – Demam Berdarah Dengue atau DBD merupakan penyakit akibat virus dengue. Virus tersebut cenderung mengintai anak-anak khususnya yang masih di bawah 10 tahun dan berbahaya bagi kesehatannya.

Kondisi Terkini Syahnaz Sadiqah Usai Dilarikan ke RS karena DBD

Kematian akibat DBD sebanyak 6 di antara 30 persen dan kematian terbanyak ada pada usia anak. Terlebih, pada anak di bawah usia 1 tahun, risiko kematiannya lebih besar. 

Dikutip dari laman Medicinenet, beberapa gejala yang nampak antara lain sakit perut, ada perdarahan di tubuh, serta sirkulasi yang menurun sehingga memicu kolaps. Tanda awal DBD dimulai saat anak mengalami demam tinggi dan sakit kepala.

DPR Kritisi Kenaikan Kasus DBD, Banyak Warga Tak Dapat RS

Berlanjut dengan masalah di sistem pernapasan dan pencernaan seperti nyeri tenggorokan, batuk, mual, muntah, hingga sakit perut. Sementara itu, syok yang dialami anak dimulai pada hari kedua hingga keenam dengan ditandai penurunan kesadaran mendadak, ñadi lemah, dan bibir yang berubah warna kebiruan.

Untuk perdarahannya sendiri sangat nampak saat gigi mudah berdarah ketika menyikat gigi. Terdapat juga bintik merah di sekujur tubuh, gusi mudah berdarah hingga hidung mimisan.

Kasus DBD Meningkat Drastis, DPR Ingatkan Pemerintah Kerahkan Semua Sumber Daya

Pada beberapa kasus, penyakit ini juga disertai dengan pneumonia dan peradangan jantung (myocarditis). Jika terjadi gejala tersebut, segera bawa anak ke penanganan medis terdekat.

Pencegahannya sendiri, dikutip dari laman Healtline, sebenarnya bisa dengan vaksin namun di Indonesia masih sulit. Maka, pencegahan paling utama yaitu dengan membasmi nyamuk penyebar virus dengue dengan selalu membersihkan rumah dan tidak ada pakaian kotor menumpuk serta genangan air yang bisa jadi sarang nyamuk.
 

Penyakit Demam Berdarah di Jakarta dikatakan meningkat sejak memasuki tahun 2024.

Waspada! Demam Berdarah Mengganas, Jakarta Jadi Episentrum dengan 35 Ribu Kasus

Angka kasus demam berdarah di Indonesia kembali meningkat. Berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan hingga Kamis sore 28 Maret 2024 tercatat sudah ada 390 kematian

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024