Wajib Tahu, Tips Terhindar Penyakit Pasca Banjir

Ilustrasi sejumlah anak mengarungi banjir.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rahmad

VIVA – Banjir yang melanda wilayah Jabodetabek beberapa hari lalu berisiko menimbulkan sejumlah penyakit. Beberapa di antaranya mulai dari diare, demam berdarah, hingga hepatitis A. 

Inisiatif untuk Menekan Dampak Pemanasan Global Terus Dilakukan

Menurut Praktisi dan Akademisi Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH., MMB, FINASIM penyakit tersebut akan meningkat setelah banjir dan musim penghujan. Secara umum peningkatan kasus penyakit ini didasarkan pada penyebaran tiga kelompok panyakit tersebut yaitu penyebaran melalui makanan dan minuman, penyebaran melalui nyamuk dan penyebaran melalui tikus. 

"Anak-anak merupakan kelompok rentan yang mudah terkena penyakit pasca banjir. Coba saja diidentifikasi pada lingkungan kita terutama yang masih mempunyai anak-anak berapa kali mereka mengalami gangguan kesehatan dalam musim penghujan dan banjir saat ini," kata Ari dalam keterangan tertulisnya kepada VIVA, Kamis, 2 Januari 2020. 

Puluhan Korban Banjir dan Longsor di Luwu yang Terisolasi Dievakuasi dengan Helikopter

Untuk itu ia memberi saran untuk mengantisipai penyakit pasca banjir ini. Hal pertama yang harus diperhatikan menurut Ari ialah memastikan konsumsi makanan dan minuman yang higienis. Perhatikan tanggal kedaluarsa dari makanan yang dikonsumsi baik makanan jadi maupun makanan yang dibuat sendiri.

"Diusahakan makanan yang dikonsumsi dalam keadaan fresh. Cuci tangan pakai sabun atau hand antiseptic, untuk menghindari infeksi usus. Anak-anak harus diajari untuk selalu cuci tangan pakai sabun, tentu orang dewasa harus memberi contoh kapan dan bagaimana mencuci tangan dengan baik," kata Ari.

Selain itu, kebersihan lingkungan harus selalu terjaga dan segera bersihkan lokasi pasca banjir dengan menggunakan antiseptik dan tetap memperhatikan pelindung diri bagi orang yang bertugas membersihkan kotoran khususnya lumpur pasca banjir tersebut. Pelindung diri meliputi masker, sarung tangan dan memakai sepatu boots. Hindari luka yang dapat berpotensi masuknya kuman.

"Untuk anak-anak dan orang tua berikan suplemen yang berisi multivitamin dan mineral apabila terjadi keterbatasan makanan dan minuman dengan zat gizi yang lengkap yang bisa dikonsumsi sehari-hari akibat rumah dan lingkungan terkena banjir," ujar Ari. 

Penampakan Banjir di Porto Alegre Brasil, Pesawat Terendam hingga Stadion Berubah Jadi Kolam

Lebih jauh, perlu juga untuk menyetok obat-obat sederhana, obat penurun panas, obat anti diare, obat sakit kepala dan oralit. Di samping itu anak-anak harus dicegah untuk tidak bermain-main di air banjir baik karena potensi gangguan kesehatan maupun risiko terbawa arus atau tenggelam pada air banjir.

"Tujuan dari tindakan ini semua tentunya untuk mencegah agar kita semua terhindar dari penyakit pasca banjir yang sewaktu-waktu bisa mengenai siapa saja terutama anak-anak kita," kata dia. 

Kondisi wilayah yang terdampak banjir di Kabupaten OKU, Sumatera Selatan.

Banjir di OKU Sumsel Rendam 10 Kelurahan, 1 Jembatan Gantung Putus dan 1.695 KK Terdampak

Ketinggian debit air banjir berkisar 60 sampai 200 cm.

img_title
VIVA.co.id
9 Mei 2024