Miris, Rutin Pakai Vape Paru-paru Gadis 19 Tahun Ini Rusak

Claire Chung
Sumber :
  • Instagram/@Clairechunggg

VIVA – Penggunaan rokok elektrik atau vape hingga kini masih menjadi perdebatan soal keamanannya, beberapa orang mengatakan, vape aman digunakan bagi paru-paru dan bisa menjadi alternatif pengganti rokok konvensional.

Vape May Help Adult Smokers to Stop, Study Says

Namun di sisi lain, tak sedikit pula yang menyangkal pendapat tersebut. Beberapa penelitian juga menyebut bahwa vape tak ubahnya seperti rokok konvensional yang membahayakan paru-paru.

Baru-baru ini sebuah postingan gadis berusia 19 tahun soal vape bikin menyayat hati, pasalnya wanita muda yang berasal dari Amerika ini mengatakan paru-parunya rusak akibat menggunakan vape.

Riset Universitas Bern: Vape Efektif Bantu Perokok Dewasa Beralih dari Kebiasaan Merokok

Claire Chung tak segan menunjukkan gambar kondisi paru-parunya yang rusak akibat sering menghisap rokok elektrik atau vape. Gadis 19 tahun itu mengaku tak pernah memahami dampak dari pemakaian vape tersebut pada kesehatan organ pernapasannya.

Tak Mudah Berhenti Merokok, Perokok Dewasa Bisa Optimalkan Produk Tembakau Alternatif

"Saya tidak pernah menyangka dampak dari barang yang selalu di sampingku, tapi saya menghargai kalian yang mau meluangkan waktu untuk membaca pengalamanku dan foto ini diambil saat diriku tengah memulihkan kondisi," tulisnya di akun instagram pribadinya.

Lewat foto pertama yang ia unggah menunjukkan dirinya yang terkapar lemas di ranjang rumah sakit, yang diunggah pada 29 Desember lalu. Saat itu terlihat ia sedang memakai selang infus di tangannya.

Ia menuliskan bahwa kondisinya saat itu sedang mengalami demam selama 3 minggu tanpa gejala lain. Sampai akhirnya dokter memutuskan melakukan X-rays di dada. Hasil scannya ia akui membuatnya hancur.

"Paru normal di scan seharusnya berwarna hitam. Di paru-paruku yang masih berusia 19 tahun sudah sangat blur dan banyak corak putih," ujarnya.

Gadis itu menambahkan, dokter awalnya hanya mengira ia terinfeksi penyakit serius seperti pneumonia sebelum akhirnya sadar bahwa vape yang menjadi biang keladinya.

"Lalu setelah jalani tes lain, hasilnya tidak ada infeksi dan jaringan paruku sudah hancur semua akibat penggunaan juuls, vape dan minyak cartridges," tambahnya.

Tak lama, ia turut mengunggah scan dari kondisi paru-parunya yang sudah tak normal lagi. Gambar itu menunjukkan bahwa fungsi parunya sudah tak bisa bekerja normal lagi.

"Saat dokter paru melihat hasilnya, ia sangat kaget. Dokter mengaku tak pernah melihat hasil paru seperti ini pada seseorang yang berusia 19 tahun," katanya.

"Yang mengerikan dari kondisi ini, aku tidak  mengalami sesak napas, batuk, atau apapun gejalanya. Ini benar-benar pembunuh DIAM-DIAM," tulisnya lagi.

Ia pun mengaku sangat menyesali sikapnya yang ceroboh dengan memakai vape tanpa pikir panjang. Ia juga berharap agar pengalamannya itu bisa menjadi pembelajaran bagi banyak orang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya