- U-Report
VIVA – Kematian mantan istri Sule, Lina Zubaedah, pada 4 Januari 2020 lalu, dikabarkan karena memiliki riwayat penyakit asam lambung dan darah tinggi. Lina, dikabarkan meninggal dunia karena asam lambungnya naik yang membuatnya sesak napas.
Berkaca pada kasus tersebut, banyak pihak yang menganggap kalau penyakit asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD), dapat menyebabkan kematian. Namun, anggapan ini ditepis oleh Prof. Dr. dr. H. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP, FACG.
Melalui tayangan Hidup Sehat di tvOne, Jumat 24 Januari 2020, Profesor Ari menegaskan kalau selama ini belum ada kasus kematian yang disebabkan oleh GERD. Dan ini berarti anggapan penyakit asam lambung dapat menyebabkan kematian hanya mitos belaka.
"Akhir-akhir ini ketika kita mendengar ada kabar kematian seseorang dan kebetulan memang mempunyai masalah dengan lambung, dikait-kaitkanlah bahwa pasien tersebut meninggal karena asam lambung yang meningkat," ujarnya.
Prof. Dr. dr. H. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP, FACG menjelaskan, salah satu gangguan atau keluhan asam lambung meningkat adalah GERD. Ia juga turut memaparkan beberapa gejala yang terjadi pada pasien GERD yang terlihat seperti kematian, sehingga banyak yang salah tafsir mengenai hal ini.
"Beberapa gejalanya di antaranya sensasi terbakar di dada, mulut terasa pahit dan rasa tercekik. Jadi, seolah-olah seperti mendekati kematian, padahal sama sekali tidak ada hubungannya. Tidak ada pasien yang sedang mengalami asam lambung meningkat, dia naik, balik arah lalu GERD kemudian mengakibatkan kematian," kata dia.
Jika seorang pasien memiliki riwayat penyakit asam lambung kemudian meninggal, sebenarnya bukan penyakit asam lambungnya yang menyebabkan kematian. Kemungkinan besar, pasien tersebut menderita penyakit lain yang memicu kematian, misalnya seperti serangan jantung.
"Jadi kondisi tersebutlah yang menyebabkan kematian, bukan karena asam lambung yang diderita," tutur dia.
