Bikin Merinding, Ternyata Begini Cara Virus Corona Menular ke Manusia

Pemerintah China tutup kota Wuhan gara-gara virus Corona
Sumber :
  • NY Times

VIVA – Virus corona baru bernama Novel Corona (nCov 2019) yang muncul pertama kali di Wuhan, China, dan kini telah menyebar hingga ke berbagai negara, membuat publik dunia cemas. Virus Corona adalah keluarga besar virus yang dapat menyebabkan infeksi mulai dari flu biasa hingga SARS. Biasanya, virus ini menyebabkan gejala pilek, menginfeksi hidung, sinus atau tenggorokan bagian atas.

COVID-19 di Jakarta Naik Lagi, Total Ada 365 Kasus

Virus Corona Wuhan ini diketahui telah memakan korban jiwa. Pemerintah China menyatakan, korban meninggal akibat wabah virus corona mencapai 80 orang dengan lebih dari 2.300 orang terinfeksi.

Dilansir AFP, Senin 27 Januari 2020, otoritas di Provinsi Hubei mengonfirmasi adanya 371 kasus serta 24 korban kematian yang baru. Jumlah 80 korban meninggal akibat virus corona merupakan lonjakan tajam setelah sehari sebelumnya pada, Minggu 26 Januari 2020 yakni sebanyak 56 kasus kematian yang dilaporkan pemerintah China.

Kasus COVID-19 di DKI Jakarta Naik Sejak November 2023

Lalu, berasal dari mana virus corona dan bagaimana penularannya yang awalnya dari hewan ke manusia hingga dari manusia ke manusia? Dilansir dari berbagai sumber, virus corona berasal dari hewan seperti unta, musang dan kelelawar. 

Bukan hanya tiga hewan itu saja, beberapa waktu lalu sebuah temuan baru menyatakan bahwa virus corona baru yang tengah mewabah bisa berasal dari ular, salah satu hewan liar yang dijual di pasar Wuhan, China. Ini karena para peneliti menemukan bahwa kode protein dalam virus mirip dengan ular. 

Pakar Imbau, Waspadai Pandemi Disease X, Mematikan Dibanding COVID-19

Ular sering berburu kelelawar di alam liar, yang bisa menjadi alasan ular terinfeksi viru itu. Virus corona baru dari Wuhan telah dilacak dan dikatakan berasal dari pasar yang menjual satwa liar secara ilegal. Disebutkan bahwa biasanya virus corona ini tidak menular ke manusia. Tetapi, kadang-kadang virus corona bermutasi dan dapat menular dari hewan ke manusia dan kemudian dari manusia ke manusia, seperti halnya dengan epidemi SARS pada awal 2000-an. 

Lalu, bagaimana transmisi virus corona Wuhan dari hewan ke manusia, hingga manusia ke manusia? 

Para peneliti tidak yakin bagaimana virus corona baru pertama kali menginfeksi orang di China, tetapi virus yang menyebabkan SARS dan MERS, yang berasal dari kelelawar, memberikan petunjuk.

1. Protein pada kulit tertular virus corona memungkinkannya menempel ke sel-sel di saluran pernapasan insang. Bentuk protein ditentukan oleh gen virus.

2. Untuk menginfeksi inang baru, gen virus mengalami mutasi yang mengubah protein permukaannya yang memungkinkan mereka untuk menempel ke sel-sel spesies baru.

3. Dalam kasus SARS, virus berpindah dari kelelawar ke kucing luwak sebelum mendapatkan kemampuan untuk menginfeksi manusia. Dalam kasus MERS unta berperan sebagai tuan rumah perantara.

4. Virus corona juga bisa berpindah langsung ke manusia tanpa bermutasi atau melewati spesies perantara. Para peneliti tidak yakin dari hewan apa virus corona baru itu berasal. Apakah virus itu melewati spesies perantara sebelum menginfeksi manusia. 

Di sisi lain, virus yang dapat menyebar antara manusia dan hewan menyebabkan apa yang disebut penyakit zoonosis. Virus tersebut dapat ditularkan ketika manusia mengonsumsi daging atau produk hewani atau jika produk tersebut tidak dimasak dalam suhu tinggi atau disiapkan di lingkungan yang tidak bersih.

Dalam kasus penularan dari manusia ke manusia, penyakit ini dapat menyebar melalui batuk dan bersin, kontak pribadi dengan orang yang terinfeksi, menyentuh permukaan yang terinfeksi dan kemudian mulut, hidung atau mata, dan, dalam kasus yang jarang, melalui kontaminasi tinja. Pemerintah China juga menyebut virus corona ini bisa tertular melalui kontak dengan air liur, seperti berciuman.

Namun belakangan, virus corona Wuhan juga disebut-sebut bisa berasal dari laboratorium di Wuhan, yang terkait dengan program senjata biologi rahasia China. Hal ini diungkapkan oleh seorang ahli perang biologis Israel.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya