19 Persen Kasus TB di Garut Masih Belum Ditemukan, Ini Sebabnya

Sumber :
  • reporter

VIVA – Tuberkulosis masih menjadi salah satu penyebab kematian yang cukup tinggi di Indonesia. Data per 1 Mei 2019, menyebutkan bahwa ada sekitar 842.000 kasus per tahun. Sayangnya kasus TB yang ditemukan baru sebesar 569.899 kasus. 

Tanpa Bulan Madu, RM Gelar Pernikahan Lalu Kembali Masuk Bui

Artinya masih ada sekitar 32 persen yang belum ternotifikasi baik yang belum terjangkau, belum terdeteksi maupun tidak terlaporkan. Hal yang sama juga terjadi di Kabupaten Garut, Jawa Barat. 

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Garut dr Maskut Farid MM, memaparkan bahwa pada tahun 2019 diperkirakan ada 5845 kasus tuberkulosis yang terjadi di kota Garut. Sedangkan yang baru ditemukan dan diobati hanya baru sekitar 81,9 persen atau sekitar 4788. 

Rosemary dan Bintang Lainnya Meriahkan DCDC Ngabuburit Extra

Maskut mengatakan masih ada sekitar 19,1 persen kasus yang masih belum terlaporkan atau under reporting. Hal ini menurutnya disebabkan karena berbagai sebab.

"Untuk penemuan penyakit karena sangat luas jangkauannya memang hal yang strategis melibatkan masyarakat, memberdayakan masyarakat supaya ini bisa membantu kita menemukan penyakit ini,"ungkap Maskut saat ditemui di kantor Bupati Garut, Jawa Barat, Selasa 28 Januari 2020. 

Diserang Kera Liar di Garut, Seorang Tewas dan Dua Terluka

Maskut menjelaskan bahwa kasus TB sendiri kebanyakan terjadi di tempat yang padat, dan di perkotaan yg kumuh. Sehingga susah cahaya matahari dan membuat bakteri terus bertahan. 

"Kantong itu kami fokus ke situ dan kantong-kantong bermasalah di lapas kemudian kami fokuskan di HIV dan Diabetes melitus," ungkap Maskut. 

Ia juga mengungkapkan penyebab banyak kasus juga tidak tercatat dengan baik lantaran mekanisme pelaporan bertingkat yang ada juga kurang berjalan optimal. Sehingga banyak kasus yang terjadi, namun tidak terlaporkan. 

"Mungkin klinik-klinik yg luput dari laporan yang kami usahakan MOU dengan rumah sakit mudah mudahan dengan mou meningkat,"kata dia. 

"Kita usahakan terbukti meningkat mudah mudahan ke depan mudah mudahan 5000 penderita ditemukan dan maksimal, dan ke depan bukan berapa yang ditemukan tapi juga penderitanya menurun."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya