Masker yang Efektif untuk Cegah Virus Corona

Para tenaga medis di Wuhan, China, yang siap menolong pasien virus corona.
Sumber :
  • Twitter/@badiucao

VIVA – Masker dilaporkan terjual habis di kota-kota di Asia setelah virus Corona mewabah. Menurut sejumlah laporan, Komisi Kesehatan Nasional China telah mengerahkan masker ke petugas kesehatan menanggapi wabah, dan jutaan masker telah dikirim ke penduduk Wuhan.  

COVID-19 di Jakarta Naik Lagi, Total Ada 365 Kasus

Seperti diketahui, sejauh ini virus Corona bisa ditularkan antarmanusia melalui udara. Sehingga, cukup masuk akal menggunakan masker sebagai langkah pencegahan. Tapi, masker seperti apa yang sebenarnya disarankan?

Seperti dilasnir dari New Scientist, ada dua jenis masker utama yang digunakan untuk melakukan itu. Salah satunya adalah masker bedah standar, atau jenis yang dipakai oleh ahli bedah selama operasi. Masker ini dirancang untuk memblokir tetesan cairan, dan dapat menurunkan kemungkinan terkena virus dari orang lain.

Kasus COVID-19 di DKI Jakarta Naik Sejak November 2023

Tapi, masker ini tidak menawarkan perlindungan penuh terhadap virus yang ada di udara. Sebagai permulaan, mereka tidak sepenuhnya menutup hidung dan mulut, tempat partikel masih bisa masuk.

Selain itu, partikel yang sangat kecil dapat dengan mudah melewati bahan masker. Masker ini juga membuat mata pemakainya terbuka dan ada kemungkinan virus dapat menginfeksi seperti itu.  

Ini Alasan Mengapa Kasus Virus COVID-19 Melonjak Tinggi di Singapura Hingga 22 Ribu Kasus

"Masker ini mungkin membantu, tetapi tidak jelas jika mereka memberikan perlindungan total," kata Mark Woolhouse di Universitas Edinburgh, Inggris.

Organisasi Kesehatan Dunia merekomendasikan bahwa semua petugas kesehatan yang merawat orang dengan virus corona memakai masker bedah ini, bersama dengan sarung tangan, kacamata dan penutup badan.

Masker bedah dianggap lebih efektif dalam pengaturan klinis karena mereka disertai dengan peralatan pelindung lainnya dan praktik kebersihan yang ketat. Masker itu juga harus sering diganti, karena masker bedah tidak dirancang untuk digunakan lebih dari sekali.

Jenis masker lainnya adalah N95 respirator yang menawarkan perlindungan lebih. Perangkat semacam itu dirancang untuk mencegah 95 persen partikel kecil memasuki area hidung dan mulut. Tetapi, masker ini hanya bekerja jika dipasang dengan benar, dan tidak cocok untuk anak-anak atau orang-orang berjenggot.

N95 respirator juga bisa membuat seseorang lebih sulit bernapas, jadi bisa berbahaya bagi seseorang yang menunjukkan gejala infeksi virus corona baru, yang meliputi batuk dan sesak napas.

Di samping itu, ada tindakan pencegahan lain yang dapat dilakukan orang di China untuk menghindari penularan virus. Pemerintah setempat menyarankan warga untuk menghindari pertemuan publik yang besar, misalnya.  Liburan Tahun Baru Imlek telah diperpanjang untuk menjaga agar orang tidak bekerja dan tidak bersekolah.  Mereka juga disarankan untuk mempraktikkan kebersihan tangan yang baik.

Bagi sebagian besar orang di luar China yang belum pernah ke salah satu daerah yang terkena, risiko tertular virus tetap rendah untuk saat ini. Otoritas kesehatan memperingatkan agar tidak bepergian ke daerah yang terkena, dan selalu ingat kebersihan tangan yang baik.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya