Belum Merata, Ini Upaya Distribusi Obat di Seluruh Wilayah Indonesia
- U-Report
VIVA – Letak geografis Indonesia yang luas dan merupakan negara kepulauan seringkali menjadi tantangan dalam hal distribusi obat dan juga alat kesehatan. Hal ini yang kerap membuat distribusi obat tidak merata di berbagai wilayah.
Untuk itu, Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Dra. Engko Sosialine Magdalene, Apt., M.Bio Med, mengatakan bahwa salah satu prioritas Kementerian Kesehatan saat ini adalah menjamin ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan produk- produk kesehatan yang berkualitas. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.
“Kami mengapresiasi PT Anugerah Pharmindo Lestari (APL), yang telah menghadirkan National Distribution Center sebagai salah satu inovasi dalam meningkatkan kapasitas dan kualitas pendistribusian obat dan alat kesehatan hingga ke seluruh wilayah Indonesia,” ungkap Engko saat ditemui di kawasan Cikarang, Jawa Barat, Senin, 3 Februari 2020.
Sementara itu Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan Zat Adiktif, Dra. Rita Endang., Apt., M.Kes mengatakan bahwa pihaknya melakukan upaya peningkatan komunikasi, pendampingan, dan desk consultation untuk pengawalan pelaku usaha baik industri farmasi maupun distributor/ Pedagang Besar Farmasi (PBF).
Upaya itu juga dilakukan untuk mendukung akses dan ketersediaan obat untuk masyarakat sebagai upaya peningkatan pelayanan kesehatan terutama di era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Selain itu, Rita juga mengungkapkan pentingnya perusahaan untuk sertifikasi Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) dari Badan POM
“Sertifikasi CODB menjadi penting sebagai jaminan sehingga obat yang diberikan ke masyarakat aman berkhasiat bermutu. Sehingga obat tersebut bermanfaat memenuhi standar.
Sebelumnya, Presiden Director APL, Christophe Piganiol, mengatakan bahwa National Distribution Center ini dapat membantu distribusi produk kesehatan ke lebih banyak masyarakat Indonesia. Hal ini sejalan dengan instruksi dari pemerintah Indonesia, untuk pengembangan industri farmasi dan industri alat kesehatan di Indonesia.
Suka Pake Viagra Biar Genjreng di Ranjang? Hati-hati, Bisa Mengancam Jiwa
Viagra, Cialis dan padanan generiknya dikenal sebagai penghambat fosfodiesterase tipe 5 (PDE5).
